Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan efisiensi anggaran akan meredam dampak krisis ekonomi dunia terhadap ekonomi domestik.

"Apabila sistem perencanaan dan penganggaran dapat secara optimal menjamin efisiensi alokasi dan efisiensi operasional kebijakan belanja, saya tetap optimis mampu meredam dampak negatif dari krisis saat ini," kata Agus pada seminar internasional bertema `Linking Performance Evaluation to Budegting` di Jakarta, Senin.

Ia memaparkan, kondisi perekonomian dunia saat ini masih dihantui ketidakpastian  akibat krisis finansial di negera-negara maju. Krisis ekonomi dunia diawali oleh krisis di AS pada 2008 yang kemudian menyebar ke Eropa.

"Akibatnya, banyak negara maju melakukan program pemulihan, dan berbagai program pemulihan ekonomi di negara-negara maju yang terkena dampak krisis tersebut dipastikan akan mengganggu stabilitas fiskal mereka," ujarnya.

Banyak negara maju yang akhirnya bertumpu pada utang dan ini akan menyulitkan banyak negara maju untuk memberi stimulan pada ekonominya sehingga tingkat belanja publik pun menurun.

Akibatnya, kata Agus, tingkat investasi dan konsumsi di banyak negara pun melesu sehingga tingkat permintaan, konsumsi dan investasi publik secara global juga menurun.

Ia melanjutkan, perkembangan negatif ini akan berdampak pada Indonesia. Dan ini harus direspon oleh kebijakan fiskal demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama perbaikan kualitas hidup masyarakat, investasi publik, dan penciptaan lapangan kerja.

"Belum lagi kita dihadapkan pada fluktuasi harga komoditas pangan dan energi internasional sehingga perlu kebijakan fiskal yang tepat," ujarnya.

Ia menjelaskan, langkah pemerintah untuk tetap memberikan subsidi pangan dan energi melalui kebijakan fiskal sangat rentan karena harga komoditas pangan dan energi mengacu pada harga internasional.

"Tapi, sekali lagi, dengan efisiensi kebijakan belanja, saya optimis kita mampu meredam dampak negatif tersebut," katanya.(*)

ANT/S004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011