Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa pada akhir April 2022 mencapai 135,7 miliar dolar AS atau sedikit menurun dibandingkan Maret 2022 sebesar 139,1 miliar dolar AS.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengungkapkan penurunan itu dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," katanya.
Secara keseluruhan, BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.
Baca juga: BI terbitkan kebijakan penggunaan rupiah pada kegiatan internasional
Baca juga: Airlangga: Sinergi erat pemerintah dan BI ciptakan stabilitas ekonomi
Baca juga: BI turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI 2022 jadi 4,5-5,3 persen
Pewarta: Satyagraha
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022