Hong Kong (ANTARA) - Yen mempertahankan sebagian besar kenaikan semalam pada perdagangan Jumat pagi, setelah jatuhnya imbal hasil AS dan kegelisahan pasar menopang mata uang Jepang sementara aksi jual Wall Street lainnya mendorong tawaran yang sangat aman terhadap dolar, yang tetap mendekati tertinggi 20 tahun.
Yen berada di 129,14 per dolar pada Jumat pagi, melemah pada hari ini setelah mencapai puncak dua minggu di 127,5 semalam.
Penurunan 1,2 persen pada Kamis (12/5/2022) untuk dolar/yen adalah persentase penurunan harian terbesar tahun ini. Pasangan euro/yen jatuh 2,5 persen, persentase penurunan harian terbesar sejak 2016 arena mata uang tunggal itu menjadi korban sentimen penghindaran risiko.
"Yen mungkin merupakan sinyal yang paling jelas pergeseran dari dunia di mana imbal hasil dominan dan risiko tangguh (yen negatif), ke dunia minggu ini di mana kekuatan dominan adalah selera risiko buruk yang mendorong imbal hasil lebih rendah (yen positif)," kata Alan Ruskin, ahli strategi makro di Deutsche Bank dalam sebuah catatan.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun berada di 2,8822 persen setelah menurun setiap sesi minggu ini dari tertinggi Senin (9/5/2022) di 3,203 persen.
Meningkatnya imbal hasil AS pada saat bank sentral Jepang melakukan intervensi untuk mempertahankan imbal hasil acuan Jepang menyebabkan yen melemah tahun ini.
Investor terus bergerak menuju aset-aset safe-haven karena khawatir kenaikan suku bunga bank sentral untuk membatasi inflasi dapat memukul pertumbuhan ekonomi global, sementara ukuran saham MSCI di seluruh dunia turun ke level terendah semalam sejak November 2020.
Setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan overnight sebesar 50 basis poin minggu lalu, kenaikan terbesar dalam 22 tahun, investor menilai seberapa agresif jalur kebijakan bank sentral.
Ekspektasi sepenuhnya memperkirakan untuk kenaikan lain setidaknya 50 basis poin pada pertemuan bank sentral Juni, menurut Alat FedWatch CME.
Euro berada di 1,038 dolar mendekati level terendah 2017 di 1,034 dolar. Sebuah terobosan yang akan menjadi yang terendah dalam hampir 20 tahun.
Euro yang lemah mempertahankan indeks dolar di 104,75, tak jauh dari puncak 20 tahun semalam di 104,92.
Sterling merosot ke 1,2206 dolar AS, dan dolar Aussie juga melemah di 0,6887 dolar AS.
Pasar kripto lebih stabil pada Jumat pagi,setelah seminggu bergejolak, karena sentimen penghindaran risiko dikombinasikan dengan runtuhnya stablecoin TerraUSD yang spektakuler.
Aksi jual tersebut telah membawa nilai pasar gabungan dari semua mata uang kripto menjadi 1,2 triliun dolar AS, kurang dari setengahnya November lalu, berdasarkan data dari CoinMarketCap, dan mengirim bitcoin ke level 25.401,05 dolar AS pada Kamis (12/5/2022), level terendah sejak 28 Desember 2020.
Tetapi keadaan lebih tenang di awal perdagangan pada Jumat dengan bitcoin naik 1,73 persen diperdagangkan di sekitar 29.400 dolar AS.
Baca juga: Wall St bervariasi, S&P ditutup melemah karena kekhawatiran inflasi
Baca juga: Emas anjlok 29 dolar, catat hari terburuk dalam sekitar satu minggu
Baca juga: Minyak menguat di Asia, kekhawatiran permintaan lemah batasi kenaikan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022