Jakarta (ANTARA) - Minum espreso berlebihan terkait dengan kolesterol yang lebih tinggi, terutama di kalangan pria, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam BMJ Open Heart pada 10 Mei 2022.
Dalam studi itu, seperti dikutip dari Insider, Jumat, para peneliti dari Arctic University of Norway, University of Oslo dan University of Gothenburg di Swedia mempelajari data survei 21.083 orang Norwegia, berusia 40 tahun ke atas, lalu membandingkan kebiasaan minum kopi dengan kadar kolesterol melalui sampel darah. Mereka ingin menemukan bagaimana berbagai jenis kopi dapat mempengaruhi kadar kolesterol.
Peneliti menemukan orang yang minum tiga sampai lima cangkir espreso per hari memiliki kadar kolesterol tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum espresso. Menurut data, hubungan antara espreso dan kolesterol lebih kuat untuk pria daripada wanita.
Baca juga: Kopi versus teh, benarkah punya manfaat gizi sama?
Temuan lainnya, mereka yang minum enam atau lebih cangkir kopi saring setiap hari dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi pada wanita, tetapi tidak pada pria.
Hasil studi ini menunjukkan jenis kopi yang seseorang minum berbeda dampaknya bagi kesehatan. Studi sebelumnya memperlihatkan kopi yang disaring mungkin lebih baik untuk kesehatan jantung, karena espreso tanpa filter mengandung lebih banyak senyawa spesifik dinamakan kafestol dan kahweol yang terkait dengan kolesterol tinggi.
Walau begitu, kopi mengandung ribuan senyawa dan banyak yang memilik dampak positif bagi kesehatan sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan cara paling sehat untuk menikmatinya.
Menurut studi, minum kopi hingga lima cangkir sehari umumnya aman dan mungkin memiliki manfaat kesehatan. Terlepas dari kekhawatiran tentang kadar kolesterol, kopi dianggap aman bagi kebanyakan orang. Tidak ada bahaya jangka panjang untuk minum kopi dalam jumlah sedang.
Kopi termasuk sumber antioksidan dan mikronutrien nabati lainnya yang dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penurunan kognitif. Senyawa dalam kopi dapat membantu mengurangi peradangan, memperbaiki pencernaan, dan meredakan gejala kesehatan mental seperti depresi.
Namun, terlalu banyak kopi atau sumber kafein apa pun dapat memiliki efek samping seperti rasa gelisah, cemas, mual, jantung berdebar, dan dalam kasus ekstrem bisa membuat orang tidak sadarkan diri.
Gejala jangka pendek dapat terjadi setelah mengkonsumsi lebih dari batas yang direkomendasikan yaitu 400 miligram atau sekitar empat cangkir kopi. Overdosis kafein yang serius bisa terjadi pada tingkat konsumsi yang lebih tinggi yakni sekitar 30-50 cangkir kopi atau lebih.
Baca juga: Dokter: Ibu hamil boleh minum kopi, tetapi jangan berlebihan
Baca juga: Jumlah asupan kopi dan pengaruhnya pada volume otak
Baca juga: Kapan waktu terbaik minum kopi?
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022