Sevilla (ANTARA News) - Rafael Nadal mengamankan satu kemenangan bagi Spanyol, yang membuat negara tersebut berhak menjadi juara Piala Davis untuk kelima kalinya pada Minggu.

Petenis nomor dua dunia ini mengalahkan petenis Argentina, Juan Martin del Potro untuk membuat tuan rumah unggul 3-1, melalui rally panjang yang akhirnya berhasil dimenangi Nadal dengan skor 1-6, 6-4, 6-1, 7-6 (7/0), lapor AFP.

"Ini adalah pertandingan yang sulit dipercaya. Orang-orang ini hebat, dan itulah mengapa kami berada di final," kata kapten Spanyol, Albert Costa.

"Rafa mencoba bermain lebih dalam dan lebih keras sebab di awal, Del Potro berada di dalam garis dan memukul sangat keras. Ia berjuang keras, sehingga kami dapat menang."

Nadal dan David Ferrer telah memetik kemenangan pada pertandingan tunggal Jumat, sebelum pasangan David Nalbandian dan Eduardo Schwank menjaga harapan Argentina, dengan mengalahkan pasangan Feliciano Lopez dan Fernando Verdasco, pada pertandingan tunggal Sabtu.

Spanyol sebelumnya telah memenangi gelar ini pada 2000, 2004, 2008, dan 2009.

Di sisi lain, kesedihan luar biasa menghantui Argentina. Mereka menjadi negara pertama yang kalah pada empat pertandingan final - mereka juga kalah dari Spanyol tiga tahun silam di kandang sendiri.

Del Potro, yang kehilangan lima set marathon dari Ferrer pada Jumat, melakukan awal gemilang dengan memimpin 6-1, 1-0, dan 40-0 lewat servisnya pada Nadal.

Namun Nadal dapat memberi perlawanan, sedangkan Del Potro mulai memperlihatkan tanda-tanda keletihan karena pada Jumat bermain selama lima jam dengan kedua pahanya yang diperban.

Meskipun kelihatan kelelahan setelah gagal melakukan servis sempura pada set keempat, Del Potro masih mengeluarkan beberapa pukulan bagus, dan membuat ia memimpin set dengan skor 5-3.

Nadal kembali mendapatkan momentumnya, dan sekali lagi tercipta tie-break. Meski demikian, Nadal berhasil mengunci kemenangan setelah lebih dari empat jam bertarung di lapangan.

Ini adalah pertama kalinya Nadal mengamankan poin kemenangan untuk negaranya, sejak ia menjadi pemenang Piala Davis termuda pada 2004.

Kemenangan ini mengakhiri enam bulan yang berat bagi Nadal, sejak ia memenangi Roland Garros pada Juni.

"Ini adalah pertandingan yang sangat emosional, dan saya bahagia untuk tim," kata Nadal.

"Itu adalah suasana paling menakjubkan, yang pernah saya mainkan. Para penonton sangat gila. Semuanya sempurna."

"Cukup rumit di awal pertandingan, namun permulaan set kedua sangat penting, dan pada 1-0 dan 40-0, itu adalah titik balik untukku." (RF/I015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011