Manila (ANTARA News) - Pihak angkatan laut Filipina menahan enam nelayan China karena menangkap ilam tanpa izin di perairan negara itu, kata polisi, Minggu.
Kapal para pelayan itu dicegat Kamis di lepas pantai kota Balabac, Palawan, satu pulau di bagian barat negara ia menghadap Laut China Selatan tempat kedua negara saling klaim wilayah perairan itu.
"Dalam kapal mereka ditemukan sebelas penyu laut, jaring ikan dan peralatan lainnya," kata juru bicara kepolisian nasional Inspektur Kepala Agrimero Cruz.
Ia mengatakan enam nelayan itu ditahan dan kapal motor mereka disita sementara tuduhan-tuduhan terhadap mereka sedang dipersiapkan.
Tidak jelas apakah Kedubes China di Manila telah diberitahu mengenai insiden itu, dan tidak seorang dari staf kedubes itu dapat dihubungi untuk diminta komentar mereka.
Ratusan nelayan China ditahan karena diduga memasuki perairan tanpa izin di lepas pantai Palawan dalam 10 tahun belakangan ini, tetapi semua mereka akhirnya dilepaskan dan dideportasi ke China.
China mengklaim seluruh wilayah perairan Laut China Selatan adalah miliknya berdasarkan alasan sejarah, dan para nelayannya sering sesat dekat pantai Filipina.
Pada Oktober, angkatan laut Filipina menahan 25 kapal kecil penangkap ikan China juga di lepas pantai Palawan.
Kapal yang lebih besar lari setelah angkatan laut berpapasan dengannya dekat Reed Bank, hanya 150km dari Palawan.
Taiwan, Vietnam, Brunei Darussalam dan Malaysia juga mengklaim bagian-bagian dari Laut China Selatan.
Vietnam dan Filipina mengeluhkan sikap agresif China yang meningkat di kawasan itu, tetapi satu usul yang dibuat Manila dalam KTT Asia Timur menyerukan dilakukan usaha membentuk satu front regional yang lebih kuat menghadapi Beijing gagal mendapat dukungan.
(H-RN/H-AK)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011