Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengecam penembakan jurnalis Al Jazeera asal Palestina Shireen Abu Akleh, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pengarahan pers di Jakarta, Kamis.
“Indonesia mengecam keras pembunuhan terhadap koresponden Al Jazeera Shireen Abu Akleh di wilayah Tepi Barat yang diokupasi,” ujarnya.
Kemlu RI mendesak adanya investigasi yang dilakukan terkait penembakan tersebut, kata dia.
Faizasyah kembali menegaskan pentingnya untuk segera menemukan solusi terkait pendudukan Israel di wilayah Palestina.
“Karena kita mengetahui bahwa aktivitas jurnalis dilakukan di daerah Tepi Barat yang masih berada di bawah okupasi Israel,” tambahnya.
Jurnalis perempuan Al Jazeera itu dikabarkan tewas oleh tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Rabu (11/5).
Seorang pejabat Palestina kepada Reuters mengatakan bahwa Shireen Abu Akleh telah “dibunuh” oleh pasukan Israel saat tengah meliput penggerebekan di kawasan Jenin di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis mengatakan bahwa otoritas Israel "bertanggung jawab penuh" atas kematian wartawati veteran itu.
"Kami tidak sudi melakukan investigasi gabungan dengan otoritas pendudukan Israel sebab mereka melakukan kejahatan dan karena kami tidak percaya pada mereka," kata Abbas saat upacara resmi untuk mengenang Abu Akleh di Ramallah.
Baca juga: Palestina: Israel bertanggung jawab atas kematian wartawati Al Jazeera
Baca juga: Sekjen PBB syok dengan kematian jurnalis Al Jazeera di Tepi Barat
Baca juga: Wartawan Al Jazeera dikabarkan tewas oleh tentara Israel di Tepi Barat
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022