San Antonio (ANTARA News) - Kemarau sepanjang tahun membuat kuda dan keledai menjadi korban; ribuan hewan itu telah ditinggalkan pemilik mereka yang tak sanggup lagi menghadapi harga jerami yang melambung tinggi padahal itu diperlukan buat memberi mereka makan.
"Kami menerima 20 sampai 40 pemberitahuan melalui telefon dalam satu pekan bahwa kuda ditinggalkan di sepanjang pinggir jalan; tak seorang pun mengaku sebagai pemilik mereka," kata Richard Fincher dari Safe Haven Equine Rescue di Gilmer, Texas timur, kepada Reuters. "Sheriffs terus-menerus menelepon kami."
Sebelum tahun ini, ia menerima tiga atau empat pemberitahuan telepon dalam satu pekan, katanya.
Masalahnya, menurut Dennis Sigler --ahli mengenai kuda di Texas A&M University, ialah kemarau telah membuat kering ladang jerami, sehingga para pemilik kuda harus membayar dua kali atau tiga kali lipat harga yang biasa mereka bayar untuk memperoleh jerami, itu pun jika mereka bisa memperoleh jerami.
"Harga jerami dan makanan hari ini berada pada tingkat yang tak pernah kami alami sebelumnya akibat kemarau," kata Sigler sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi. "Selain itu, padang rumput kecil, dan warga yang menggembalakan kuda di ladang rumput tak memiliki rumput buat kuda mereka. Tak ada pasar buat kuda pada tahun ini."
Sigler juga menambahkan kemarau telah memaksa pemilik peternakan menjual sebagai ternak lembu mereka, sehingga mereka cuma memiliki kuda.
"Mereka terpukul," kata Fincher mengenai pemilik kuda di Texas. "Ekonomi dan kemarau telah membuat mereka menghadapi krisis."
Para peternak Texas telah membeli jerami dari Oregon dan Idaho, tapi Norwest Farm Credit Services menyatakan pasokan jerami mulai merosot di bawah kebutuhan bahkan di kedua wilayah tersebut.
Situadi bertambah parah buat keledai. Keledai, yang mulanya dibawa ke Amerika Barat sebagai hewan pengangkut barang, tak lagi memiliki harga. Penjualan ternak tak lagi mau menerima keledai. Mark Meyers dari Peaceful Valley Donkey Rescue, yang berpusat di California, kelompok terbesar di negeri itu, mengatakan tindakan meninggalkan keledai telah mencapai tingkat wabah akibat kemarau.
"Mereka mengangkut hewan itu, biasanya ke kabupaten berikut, dan membuang hewan tersebut," ia mengatkatan. Ditambahkannya, sebanyak 95 persen upaya kelompok itu sekarang dipusatkan di Texas.
"Kami menghadapi hampir satu kasus setiap hari di Texas," kata Meyers. "Dan itu mungkin saja satu keledai atau 20 keledai ditinggalkan dalam satu waktu." (C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011