Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Values 20 (V20) 2022 Nicko Widjaja mengatakan bahwa budaya malu bertanya masih menjadi tantangan dalam menghadapi transformasi digital dan revolusi industri 4.0.
"I think for the next generation ini yang belum berubah," kata Nicko dalam V20 Carnival Press Conference secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
CEO BRI Ventures itu mengatakan bahwa nilai budaya semacam itu sangat disayangkan, mengingat Indonesia saat ini memiliki kesempatan yang sangat baik sekali untuk menjadi pemain utama dalam pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN.
Menurut dia, di era digital saat ini, Indonesia tidak hanya memiliki pangsa pasar yang luas, tetapi juga memiliki talenta yang sangat baik.
Oleh karena itu, kata dia, kesempatan itu perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya melalui nilai-nilai budaya yang membangun.
Terkait budaya malu bertanya tersebut, Nicko menilai diperlukan keterbukaan untuk dapat menanyakan sesuatu yang mungkin dianggap sebagai pertanyaan bodoh tetapi ternyata menjadi pertanyaan penting.
"Ini sesuatu yang menurut saya dalam fungsi belajar masih banyak tantangan di sana," katanya.
Nicko juga menilai generasi saat ini sebagai generasi yang instan sehingga tidak melihat sebuah usaha rintisan (start-up) dibangun dengan proses yang panjang dan lama.
Mereka cenderung melihat hasilnya sebagai sesuatu yang mudah diperoleh, kata dia.
"Generasi yang mungkin tidak melihat bahwa perusahaan unicorn itu dibangun 10 tahun, tapi melihatnya mungkin baru dibangun, on the surface saja, dan terus beranggapan saya enggak mau kerja, dan setelah lulus saya mau bikin start-up dan itu pasti jadi unicorn," ujarnya.
Values 20 adalah komunitas global yang membantu tugas Presidensi G20 Indonesia tahun ini dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk menyampaikan nilai-nilai masyarakat, ekonomi, lingkungan dan kesejahteraan.
Baca juga: Airlangga: Infrastruktur teknologi mengakselerasi transformasi digital
Baca juga: BI: Perlu keseimbangan kebijakan di tengah percepatan digitalisasi
Baca juga: Kominfo lanjutkan akselerasi transformasi digital nasional
Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022