Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan di sektor teknologi asuransi (insurtech) Qoala mengantongi pendanaan seri B sebesar 65 juta dolar AS untuk membuat asuransi dapat diakses, mudah dipahami, dan mudah diklaim oleh konsumen.

"Melalui sokongan dana yang dipercayakan, kami optimis untuk mempertahankan pertumbuhan kami. Selain itu, bisnis kami di Thailand juga tumbuh tiga kali lipat sejak bergabung dengan FairDee pada Februari 2021 yang memberi kami keyakinan akan kemampuan ekspansi Qoala di Asia Tenggara,” kata Co-founder dan COO Qoala Tommy Martin dalam keterangan resmi, Kamis.

Qoala berhasil bertumbuh 30 kali lipat sejak mendapatkan pendanaan seri A pada April 2020 dan menjadi perusahaan insurtech dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Total tenaga pemasar dan mitra bisnis yang terdaftar di Qoala juga mengalami peningkatan hingga mencapai 50.000 dengan dukungan dari 50 perusahaan asuransi terpercaya.

Qoala yang berfokus pada "asuransi ritel" untuk produk-produk mobil, sepeda, rumah, dan kesehatan juga menyediakan beberapa produk asuransi mikro yang inovatif melalui kemitraan dengan Traveloka, Redbus, DANA, JD.ID, Shopee, Kredivo, dan Investree.

Tara Reeves dari Eurazeo, perusahaan investasi asal Eropa yang sebelumnya telah mendanai WeFox, salah satu insurtech terbesar di dunia, menekankan bahwa Qoala berbeda dari perusahaan insurtech lain karena keberagaman tim dan layanannya, serta unit ekonomi yang menjanjikan di tengah pandemi.

"Dengan kehadiran Qoala secara regional serta prediksi pertumbuhan yang cepat, kami optimis untuk memimpin putaran pendaan ini dan mendukung Qoala," ujar Tara.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022