Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis, dengan indeks acuan Nikkei turun ke level terendah dua bulan karena kekhawatiran inflasi di AS dan penurunan di Wall Street semalam memperburuk sentimen.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 464,92 poin atau 1,77 persen menjadi 25.748,72 poin, menandai level penutupan terendah sejak 15 Maret.

Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas, kehilangan 21,97 poin atau 1,19 persen, menjadi berakhir pada 1.829,18 poin.

Pialang lokal mengatakan bahwa saham di sini mengikuti rekan-rekan AS mereka lebih rendah, dengan saham teknologi khususnya terpukul setelah penurunan Nasdaq semalam, sementara pasar yang lebih luas juga di bawah tekanan karena penurunan beruntun Dow Jones diperpanjang hingga hari kelima.

Mereka menambahkan sentimen investor, khususnya, tetap suram setelah rilis data inflasi AS pada Rabu (11/5/2022) yang menunjukkan bahwa harga-harga tetap tinggi, semakin meningkatkan prospek pengetatan moneter yang lebih agresif oleh Federal Reserve AS.

"Sulit untuk bertaruh pada saham Jepang setelah Nasdaq jatuh semalam," kata Manajer Umum Departemen Riset Tachibana Securities, Shigetoshi Kamada.

Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, Indeks Dow Jones jatuh 0,26 persen

"Selama Federal Reserve mempertahankan pengetatan kebijakannya, investor akan tetap berhati-hati dalam berinvestasi pada aset-aset berisiko," tambah Kamada.

Ahli strategi pasar lainnya sependapat, menyoroti kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang melonjaknya inflasi yang mengarah ke perlambatan ekonomi terbesar di dunia.

"Data inflasi AS gagal meredakan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi negara itu," kata Ahli Strategi Departemen Konten Investasi Nomura Securities Co, Maki Sawada.

Sawada menambahkan bahwa meskipun kerugian sedikit dipangkas oleh investor yang mencari saham murah, saham berjangka AS menunjuk ke kerugian lebih lanjut di Wall Street ke depan dan perdagangan bursa Asia lainnya lebih rendah, menambah sentimen penghindaran risiko.

Pada penutupan perdagangan, saham layanan informasi dan komunikasi, serta pertanian dan perikanan mencatat kemerosotan tajam, dengan jumlah saham turun melebihi yang naik sebanyak 1.477 berbanding 330, sementara 30 saham lainnya mengakhiri hari tidak berubah.

Baca juga: IHSG anjlok 216,36 poin, tertekan sentimen kenaikan suku bunga The Fed

Baca juga: Saham China berbalik melemah, Indeks Shanghai turun 0,12 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022