Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meresmikan Warung Digital di Toko Aisyah, Pasir Padi, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, untuk mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masuk platform digital.

“Tujuan pengembangan warung digital ini adalah untuk menjawab tantangan tersebut dan mengikuti perkembangan serta permintaan pasar terhadap produk digital yang semakin meningkat," kata Wamendag Jerry lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Jerry, semua pihak menyadari penting bagi UMKM masuk ekosistem digital agar bisnis mereka menjadi lebih efisien, rantai perdagangan menjadi lebih pendek, serta pasarnya semakin luas.

Wamendag menjelaskan pengembangan warung digital ini merupakan tindak lanjut bantuan perbaikan warung Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2021. Warung digital juga menjadi bagian dalam upaya mendorong dan mendukung Indonesia menjadi pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

"Peresmian warung digital di Toko Aisyah ini diharapkan menjadi contoh dan meningkatkan motivasi bagi pelaku usaha warung lainnya dalam pengembangan warung digital,” imbuh Wamendag.

Baca juga: DKI kejar target satu juta warung melek digital

Sejak 2020—2021 Kemendag telah memberikan bantuan perbaikan warung sebanyak 245 warung di seluruh Indonesia, 27 diantaranya di Bangka Belitung. Kemudian pada 2022 Kemendag akan kembali memberikan bantuan perbaikan warung sebanyak 100 warung di beberapa wilayah di Indonesia.

"Untuk mendukung pengembangan warung digital, Kemendag akan mendigitalisasi 245 warung yang telah diperbaiki. Sehingga, dapat mudah dijangkau masyarakat secara luas,” katanya.

Dalam penyediaan fasilitasi warung digital, Kemendag bermitra dengan PT Tokopedia serta Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bangka Belitung guna mengakomodir sistem pembayaran melalui QRIS agar memudahkan masyarakat dalam pembayaran serta memudahkan pemilik warung dalam pencatatan keuangan manajemen usaha.

Selain itu Wamendag juga meresmikan Pasar Digital Siap QRIS yang diinisiasi oleh BI Bangka Belitung.

Pembangunan Pasar Digital dilaksanakan karena Indonesia mempunyai potensi pasar digital yang sangat besar dan terus berkembang. Pada 2021 nilai pasar digital Indonesia sekitar 70 miliar dolar AS. Nilai tersebut diperkirakan akan meningkat jadi 146 miliar dolar AS pada 2025.

“Diharapkan, dengan adanya pengembangan warung dan pasar digital ini dapat semakin meningkatkan nilai ekonomi digital Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” pungkas Wamendag.

Baca juga: Wamendag tes belanja cabai dengan QRIS di Pasar Digital Pangkalpinang
Baca juga: Wamendag luncurkan Pasar Digital di Pasar Rumput Pangkalpinang

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022