Medan (ANTARA News) - Realisasi jumlah perusahaan peserta jaminan sosial tenaga kerja di PT Jamsostek (Persero) Kantor Wilayah I sudah mendekati target tahun ini.
"Hingga Oktober 2011 jumlah perusahaan yang sudah menjadi peserta Jamsostek misalnya mencapai 2.234 dari target 2.728 perusahaan. Mudah-mudahan target bisa dipenuhi hingga akhir tahun," kata Wakil Kepala Kantor Wilayah I PT Jamsostek, Bandjar Aseli, di Medan, Jumat.
Hampir mencapai target itu juga terjadi pada jumlah tenaga kerja, di mana dari target sebanyak 140.345 orang sudah tercapai 126.968 orang.
"Memang masih perlu kerja keras untuk mencapai target karena sebagian pengusaha masih belum menyadari betul manfaat masuknya menjadi peserta Jamsostek serta kurangnya rasa tanggung jawab kepada pekerjanya," katanya.
Jamsostek sendiri terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada perusahaan dan pekerja peserta.
Mulai 1 Desember 2011 misalnya, manajemen menambah banyak pelayanan ke peserta mulai dari penanggungan biaya pengobatan HIV/AIDS, cuci darah, jantung, kanker dan memberi peralatan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja ke perusahaan.
Semua layanan tambahan bagi pekerja dan perusahaan yang masuk dalam kepesertaan PT Jamsostek itu merupakan bukti komitmen manajemen untuk memberikan manfaat yang lebih banyak sehingga peserta semakin terlindungi.
Layanan cuci darah, misalnya mendapat biaya pengobatan maksimal Rp600.000 per kasus kunjungan, dimana setiap pekerja bisa mendapat manfaat pelayanan itu hingga tiga kali seminggu.
Sementara untuk layanan HIV/ADS, peserta bisa mendapatkan layanan pengobatan hingga Rp10 juta per tahun dan jantung per tahunnya Rp80 juta.
Dia menjelaskan, dari total target kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja se Kanwil I itu, kontribusi terbesar berasal dari wilayah Sumatera Utara dimana target perusahaan mencapai 1.691 dengan 97.950 orang tenaga kerja.
Anggota DPD RI Utusan Sumut, Parlindungan Purba, mengatakan masih belum 100 persennya target tercapai, harus membuat Jamsostek melakukan aksi "jemput bola" sekaligus meningkatkan pelayanan.
Harusnya pengusaha senang ada Jamsostek yang bisa mengambil alih tanggung jawabnya ketika pekerja sakit atau mendapat kecelakaan kerja, katanya.
(T.E016/Y008)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011