Jakarta (ANTARA) - Jack Dorsey menyatakan dirinya tak ingin kembali menjadi pemimpin Twitter setelah dalam beberapa waktu terakhir rumor mengenai itu menguat di tengah kesepakatan akuisisi yang dijalin antara Twitter dan Elon Musk.
Sebagai salah satu pendiri Twitter dan kolega dekat dari Elon Musk maka tak heran rumor kembalinya Jack Dorsey sebagai CEO Twitter semakin menguat.
"Nah saya tidak akan pernah menjadi CEO (Twitter) lagi,"cuit Jack Dorsey saat membalas prediksi seorang warganet yang menyebut dirinya akan kembali menjadi CEO di Twitter, dikutip Kamis.
Lebih lanjut, melansir Reuters, Jack Dorsey kini tengah memegang jabatan pimpinan di salah satu perusahaan pembayaran bernama Block Inc.
Meski enggan menjadi CEO Twitter kembali, Jack Dorsey masih memiliki 2,4 persen saham di Twitter.
Sejak Twitter menerima tawaran pembelian 44 miliar dolar AS oleh Elon Musk pada 25 April, ada sedikit kejelasan tentang kepemimpinan baru perusahaan setelah kesepakatan ditutup.
Sejarah perjalanan Jack Dorsey dan Twitter sebenarnya penuh dengan lika liku, pada 2008 ia sempat dipecat oleh Dewan Twitter setelah dua tahun membangun perusahaan itu.
Meski demikian ia kembali menjadi CEO di 2015, bisa dibilang Twitter berjalan dengan mulus.
Hingga pada 2020 sekelompok investor dan beberapa dewan meminta Jack Dorsey untuk mundur kembali.
Namun hal tersebut tidak digubris dan pada 2021 akhirnya Jack Dorsey mengambil keputusan pribadi untuk mengundurkan diri sehingga digantikan posisinya oleh CTO Twitter saat itu Parag Agrawal.
Dengan demikian nampaknya jika akuisisi sudah tuntas, posisi CEO akan diisi oleh sang pembeli yaitu Elon Musk hingga akhirnya ia menunjuk orang yang tepat mengisi posisi itu.
Baca juga: Elon Musk berencana buka blokir Trump di Twitter
Baca juga: Kepala industri UE Breton-Musk beri sinyal sepakati UU Layanan Digital
Baca juga: Luhut yakin Presiden Jokowi akan bertemu dengan Elon Musk
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022