Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak dalam kisaran terbatas pada perdagangan Jumat sore dan melemah 15 poin ke level 9.005 per dolar AS, setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 8.990.
"Secara umum pergerakkan mata uang dalam negeri cenderung terbatas karena kurangnya minat beli investor," ujar analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta.
Ia menambahkan, permintaan dolar meningkat dipicu beberapa negara dunia yang membutuhkan pembiayan dalam bentuk mata uang dolar.
"Permintaan dolar meningkat dipicu dari beberapa negara dunia yang tengah membutuhkan pembiayaan dalam bentuk dolar," kata dia.
Ia menambahkan, perekonomian AS yang menunjukkan perbaikkan menjadi salah satu katalis pendorong investor valutas asing kembali menempatkan dananya pada mata uang dolar dibanding mata uang lainnya.
Meski demikian, kata dia, fundamental ekonomi dalam negeri yang masih positif sehingga sedikit mengurangi kekhawatiran pelaku pasar. Kondisi itu dapat memicu investor asing untuk masuk ke Indonesia dan mengangkat rupiah.
"Fundamental ekonomi Indonesia masih positif sehingga Indonesia dapat menjadi pilihan investasi yang cukup menarik, kondisi itu dapat menjadi sentimen positif bagi mata uang lokal," ucap dia.
Analis Monex Investindo Futures, Johanes Ginting, menambahkan, kurangnya minat beli investor menjelang pertemuan petinggi Uni Eropa pada 9 Desember mendatang membuat pelaku pasar wait and see.
"Rupiah bergerak terbatas, sebagian pelaku pasar wait and see menjelang pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa tanggal 9 Desember pekan depan," kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Jumat (2/12) tercatat mata uang rupiah bergerak turun ke posisi 9.103 dibanding sebelumnya 9.085 per dolar AS.
(KR-ZMF/A027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011