"Itu berdasarkan hasil analisis kebutuhan Thailand yang kita kaji secara seksama oleh PT DI. Jadi ini yang kita coba yakinkan kepada menteri pertahanan, menteri pertanian dan parlemen Thailand bahwa kita mampu memproduksi sesuai dengan apa yang merekJakarta (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia menargetkan segera menjual 21 unit pesawat CN-235 dengan total nilai 460 juta dolar AS kepada Thailand, 15 di antaranya untuk digunakan oleh militer Thailand. Target penjualan pesawat buatan Indonesia itu diungkapkan Menneg BUMN, Soegiharto, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kepada Presiden, Soegiharto melaporkan hasil kunjungan delegasi Indonesia baru-baru ini ke Thailand untuk menindaklanjuti hasil pertemuan Yudhoyono-PM Thaksin pada 15-17 Desember 2005. Lima belas pesawat CN-235, ujar Soegiharto, dialokasikan bagi Angkatan Udara Thailand sebanyak 10 pesawat dengan nilai 180 juta dolar AS, Angkatan Laut tiga pesawat senilai 130 juta dolar dan Angkatan Darat sebanyak dua pesawat dengan nilai 40 juta dolar. Enam unit CN-235 direncanakan dibeli Thailand untuk departemen pertanian --untuk keperluan hujan buatan, yaitu empat pesawat untuk tahun 2006 dan dua lainnya untk keperluan tahun 2007. "Itu berdasarkan hasil analisis kebutuhan Thailand yang kita kaji secara seksama oleh PT DI. Jadi ini yang kita coba yakinkan kepada menteri pertahanan, menteri pertanian dan parlemen Thailand bahwa kita mampu memproduksi sesuai dengan apa yang mereka butuhkan," kata Soegiharto. "Khusus untuk pembelian pertama sifatnya `cash` dan tidak akan ada `barter`. Selanjutnya akan dibahas kemduian oleh tim teknis," tambahnya. Thailand sebelumnya hingga tahun 1999 telah mengimpor tujuh pesawat buatan Indonesia, yaitu lima unit C-212 dan dua unit CN-235. Menurut Soegiharto, pesanan pesawat oleh Thailand baru akan dapat dilakukan 12 hingga 18 bulan setelah kontrak ditandatangani.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006