Klaten (ANTARA News) - Para petani cabai di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, melakukan pengawasan terhadap tanaman mereka karena rawan pencurian menyusul melejitnya harga komoditas tersebut saat ini.
Salah seorang petani cabai di Kelurahan Gayamprit, Klaten Selatan, Kabupaten Klaten Dwi Harto di Klaten, Jumat, mengatakan, bahwa saat harga cabai di pasaran naik signifikan, pencurian komoditas tersebut saat belum dipanen potensial terjadi.
"Seperti tahun sebelumnya saat harga cabai di pasaran menembus angka Rp100.000 per kilogram, pencurian cabai di lahan pertanian marak, sehingga untuk saat ini ketika harga cabai kembali melejit, kami tidak mau kecolongan," katanya.
Ia mengatakan, penjagaan terhadap lahan pertanian yang ditanami cabai saat ini dilakukan siang dan malam secara bergantian oleh anggota keluarga.
Mereka, katanya, harus mau meluangkan waktunya untuk kegiatan tersebut jika tak mau cabai yang ditanamnya dicuri orang yang ingin mengincar keuntungan dari hasil penjualan cabai yang saat ini tergolong tinggi.
Harga cabai di tingkat petani saat ini mencapai Rp20.000 per kilogram, namun di pasaran untuk beberapa jenis cabai rawit bahkan harganya sudah mencapai Rp6.000 per ons atau sekitar Rp60.000 per kilogram.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat pencuri mengincar cabai yang ada di lahan pertanian, terlebih lahan yang jauh dari permukiman warga dan tidak dijaga.
Seorang petani cabai di Desa Sapen, Kecamatan Manisrenggo Darto juga mengaku menjaga tanamannya di lahan pertanian miliknya siang dan malam.
"Biasanya penjagaan dilakukan bergantian dengan anggota keluarga lainnya di waktu-waktu tertentu rawan pencurian. Kalau tidak dijaga seperti ini bisa-bisa buah cabai yang sudah siap panen hilang sebelum dipetik," katanya.
Apalagi, kata dia, harga cabai diperkirakan akan terus melejit seiring menipisnya ketersediaan hasil panen serta menjelang Hari Raya Natal 2011 dan Tahun Baru 2012.
Seorang petani cabai di Kecamatan Manisrenggo Suharti mengaku pernah kehilangan buah cabai miliknya yang belum dipetik saat harga cabai di pasaran mencapai Rp22.000 per kilogram beberapa pekan lalu.
"Awalnya saya tidak begitu sadar kalau ternyata cabai yang ada di pohon sudah banyak berkurang. Pagi hari saat saya datang ke lahan untuk memetik cabai, ternyata dalam satu pohon sudah ada beberapa buah yang dipetik, terlihat dari bekas batang yang sudah terpotong," katanya.
Dia memperkirakan cabai yang hilang dari pohon di lahannya saat itu mencapai 10 kilogram. (ANT-279/M029)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011