Sebenarnya kami sudah main cukup enak, mungkin awalnya cukup kaget karena mereka main sangat cepat

Bangkok (ANTARA) - Ganda putra Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo belum berhasil mencetak skor pertama bagi Indonesia akibat belum menemukan ritme yang cocok saat menghadapi Korea Selatan pada penyisihan Grup A Piala Thomas di Bangkok, Thailand, Rabu.

Rubber game yang dilakoni Ahsan/Kevin tak menjadi jalan bagi Indonesia untuk mendulang poin pertama, dan harus berakhir dengan skor 18-21, 21-13, 12-21.

"Sebenarnya kami sudah main cukup enak, mungkin awalnya cukup kaget karena mereka main sangat cepat. Kami jadi terbawa ritme mereka," kata Kevin setelah pertandingan di Impact Arena Bangkok.

Baca juga: Tim Thomas turunkan pasangan Ahsan/Kevin dan Syabda lawan Korea

Ahsan/Kevin yang baru pertama kali dipasangkan pada Piala Thomas, sudah berusaha untuk membalikkan keadaan dan mencari strategi yang tepat saat melawan ganda putra peringkat ke-96.

Sayangnya pada gim penentu, fault yang diberikan wasit kepada Kevin saat melakukan servis membuatnya menjadi tegang dan kehilangan konsentrasi.

"Di awal set kedua dan ketiga kami sudah menemukan ritme yang enak, tapi kehilangan momen gara-gara ragu. Itu muncul saat skor masih kosong-kosong, lumayan mengganggu juga ya," ungkap Kevin.

Dengan kekalahan pada partai ganda pertama, maka untuk sementara Indonesia masih tertinggal 0-2 dari Korea Selatan. Sebelumnya pada partai pembuka, Anthony Sinisuka Ginting juga dikalahkan wakil Negeri Ginseng, Heo Kwanghee dengan skor 16-21, 21-15, 14-21.

Baca juga: Indonesia incar juara penyisihan grup Piala Thomas

Atas kegagalan ini, Ahsan/Kevin juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat karena belum bisa membawa tim Indonesia keluar dari ketertinggalan.

"Tetap mengucapkan syukur walaupun hasilnya belum bisa sumbang poin. Kami juga minta maaf buat masyarakat Indonesia karena belum bisa kasih kemenangan," ujar Ahsan.

Jelang perempat final, baik Ahsan dan Kevin mengaku siap dan akan memperbaiki kesalahan hari ini, karena persaingan pada babak delapan besar diprediksi akan semakin sengit.

"Mau keluar sebagai juara grup atau runner-up pun, saya rasa semua sudah tahu bahwa di perempat final semua negara cukup tangguh, dan semuanya punya peluang untuk jadi juara," pungkas Ahsan.

Baca juga: Ginting ungkap kekecewaan gagal sumbang poin di partai pembuka

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022