Jakarta (ANTARA News) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani mengatakan polisi masih menelusuri aktor di balik perusakan Plaza 89 Kuningan, Jaksel tempat PT Freeport berkantor di gedung itu. "Kita masih menyelidiki siapa yang menyuruh para tersangka untuk merusak bangunan itu," kata Firman Gani di Jakarta, Jumat. Dikatakannya, polisi meyakini penyerangan gedung itu telah direncanakan sebelumnya kendati para tersangka mengaku aksi tersebut dilakukan secara spontanitas. Ketika ditanya tentang motif perusakan, Firman Gani mengatakan, massa marah menyusul bentrokan antara warga Timika, Papua dengan petugas keamanan PT Freeport beberapa hari sebelumnya. "Saat ini, pengamaan di kantor Freeport Jakarta diperketat atas inisiatif polisi sebab hal itu sudah kewajiban Polri," katanya. Menurut dia, setelah menahan 10 orang sebagai tersangka, polisi terus mencari tiga orang lagi yang diduga terlibat dalam perusakan itu. Barang bukti yang disita adalah pecahan kaca, pecahan komputer, sisa bensin, jerigen serta bekas kebakaran dan perusakan. Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan, puluhan orang itu tampknya salah sasaran sebab yang dirusak adalah kantor biro perjalanan padahal sasaran yang dituju adalah kantor PT Freeport. Mereka dijerat dengan pasal 170 KUHP yakni melakukan perusakan secara bersama-sama. Orang-orang itu bertindak anarkis terkait dengan bentrokan antara warga Timika, Papua dengan petugas keamanan PT Freeport, Selasa sore (21/2) yang menyebabkan empat warga dan lima petugas keamanan luka-luka. Bentrokan itu bermula dari keinginan para warga yang akan mendulang emas di areal pembuangan limbah milik PT Freeport namun dilarang oleh petugas keamanan pabrik sehingga terjadi adu mulut yang berlanjut menjadi bentrokan. Petugas keamanan melarang untuk mendulang limbah karena hal itu memang tidak diperbolehkan oleh manajemen PT Freeport. "Warga ingin agar diperbolehkan mendulang di limbah PT Freeport," kata Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam. Pasca-bentrokan, sekelompok orang yang berjumloah ratusan memblokade jalan masuk ke PT Freeport, Kabupaten Mimika, Papua di KM 76 jalan menuju ke PT Freeport. Aparat Polres Mimika dibantu Polda Papua masih mengamankan lokasi untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan antara massa dengan petugas keamanan perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia itu. "Tidak ada yang luka karena tembakan. Mereka luka saat terjadi bentrokan," kata Anton.(*)(
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006