"Lima warga yang luka parah siang hari tadi sudah dibawa ke rumah sakit Teluk Dalam," kata anggota Tim Search and Rescue (SAR) Arotomo Telaumbanua kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Bencana tanah longsor yang menerjang 30 rumah warga di Kampung Barije, Kecamatan Majo, Nias Selatan itu juga merenggut nyawa empat orang warga setempat.
Satu hari pascaperistiwa itu, seorang warga setempat juga ditemukan meninggal dunia akibat terseret banjir bandang yang melanda daerah aliran Sungai Susua.
Para korban yang cedera diangkut dari lokasi musibah dengan menggunakan mobil ambulans yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan.
Sebagian besar korban mengalami luka serius di bagian kepala, kaki, dan punggung.
Dia membenarkan bahwa upaya pemberian pertolongan dan proses evakuasi korban musibah tanah longsor di pedalaman Nias Selatan itu cukup berat.
Hal itu disebabkan terbatasnya peralatan untuk menyingkirkan timbunan tanah yang menutupi sebagian besar rumah warga.
"Sepanjang hari ini curah hujan juga cukup tinggi," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, perjalanan menuju lokasi bencana juga harus menggunakan perahu karet akibat jembatan di Sungai Susua runtuh.
Jembatan yang menghubungkan Ibu kota Kecamatan Majo ke lokasi bencana itu runtuh setelah diterjang air bah Kamis dinihari.
Arotono menambahkan, proses pencarian terhadap korban tanah longsor di Kampung Barije sudah berakhir sekitar Kamis sore.
"Seluruh korban yang ditemukan meninggal dunia maupun luka-luka sudah berhasil dievakuasi," ujarnya.
Sementara sejumlah personel TNI, Polri dan Badan Penanggulan Bencana Daerah setempat masih akan melanjutkan tugas penanganan bencana di pedalaman kabupaten yang terdiri dari belasan pulau di perairan barat Provinsi Sumatera Utara itu.
(ANT-197)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011