Sebaliknya sang Godfather kesulitan membumikan filosofi ini di Old Trafford. Tak ada gegenpressing di United.
Menyalahi prinsip
Mereka sudah lima kali kebobolan empat gol sepanjang musim ini. Catatan ini sama dengan juru kunci Norwich City.
Musim ini total mereka sudah kebobolan 56 gol yang merupakan angka kebobolan terbanyak klub ini sejak musim 1978-1979.
Musim ini juga menjadi musim terburuk United dalam sepuluh tahun terakhir karena mengumpulkan poin terendah sejak musim 1990-1991 ketika mereka finis urutan keempat namun berhasil merebut trofi Cup Winners’ Cup.
United cuma bisa mengumpulkan 58 poin dan tinggal menyisakan satu pertandingan lagi. Apa pun hasil melawan Crystal Palace dalam pertandingan terakhirnya 22 Mei nanti, peringkat United akan menjadi yang terburuk dalam kurun 30 tahun terakhir.
Posisi enam dalam klasemen pun belum aman karena West Ham United bisa menyalip mereka di tikungan terakhir. Jika itu terjadi maka United bisa absen berlaga di Eropa dalam kompetisi Liga Conference Europa.
Dan untuk kesekian kalinya, setelah diasuh David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solksjaer, United tak bisa menjuarai liga.
Brighton sukses di Liga Premier karena melakukan hal-hal yang tak dilakukan United. Kemenangan mereka atas Setan Merah akhir pekan lalu itu adalah berkat pembinaan yang tepat dan akal sehat setelah bertahun-tahun sia-sia berbelanja, selain karena salah urus.
Jika United bisa bermain lagi dengan intensitas seperti diperlihatkan Brighton dan memiliki tim di belakang layar sejeli tim Graham Potter, maka Setan Merah bisa memulihkan diri seperti masa kejayaannya.
United sudah terlalu lama menyimpang dari prinsip-prinsip yang sebelum ini membuat mereka mendominasi Liga Inggris.
Namun sepanjang sejarahnya, dari 18 kali mereka menjuarai Liga Inggris, hanya dua manajer yang mengantarkan Setan Merah menjuarai liga. Pertama, Matt Busby yang mempersembahkan lima gelar juara liga. Kedua, Alex Ferguson bersama 13 gelar juara liga.
Kedua pelatih ini dikenal sebagai diktator-diktator lapangan hijau yang hebat yang mengendalikan hampir semua aspek permainan United.
United sudah mencoba Moyes dan Solksjaer yang karakternya kebalikan dari Busby dan Ferguson.
Mereka juga sudah mencoba pelatih-pelatih keras kepala pada diri Louis van Gaal dan Jose Mourinho. Tapi kedua orang ini direkrut setelah absen lama melatih klub, bukan dicomot setelah tak lama berjaya bersama klub lain.
Kini mereka merekrut lagi orang keras kepala. Namanya, Erik ten Hag. Dia direkrut dengan CV yang lebih segar karena ditarik selagi aktif menjadi pelatih klub lain, Ajax Amsterdam.
Baca juga: Everton mentas dari zona merah, West Ham terus pepet Manchester United
Baca juga: Rangnick sebut Manchester United butuh perbaikan di berbagai sektor
Selanjutnya: Menyatukan tim
Copyright © ANTARA 2022