Jakarta (ANTARA) - Workmate, sebuah perusahaan rintasan (startup) yang menghubungkan pekerja harian dengan pebisnis di Asia Tenggara, telah menunjuk Andrew Senduk sebagai managing director untuk Indonesia.
Andrew akan bertugas mempercepat pertumbuhan bisnis kepegawaian Workmate di target industri dan mewujudkan visi perusahaan untuk mengatur tenaga kerja informal di Indonesia.
Mathew Ward, CEO Workmate dalam keterangannya pada Rabu mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar yang strategis bagi Workmate, terlebih sekarang dengan meningkatnya kebutuhan solusi tenaga kerja yang fleksibel.
"Saya senang Andrew bisa bergabung dengan tim kami dan memimpin operasi di Indonesia,” kata Mathew. "Dia berpengalaman dalam mengembangkan bisnis dengan sukses dan memiliki pemahaman mendalam tentang pasar lokal. Ini akan membantu meningkatkan kesuksesan pelanggan dan memperkuat posisi Workmate sebagai penyedia staf inovatif terkemuka."
Baca juga: Butuh kerja saat pembatasan sosial? "Workmate" bisa jadi solusi
Baca juga: Startup Workmate raih pendanaan Rp73 miliar dari investor
Andrew Senduk adalah pengusaha serial dengan rekam jejak yang kuat membangun beberapa perusahaan di Eropa dan Asia Tenggara. Dia sebelumnya meluncurkan perusahaan seperti Orami, serta memegang berbagai posisi di Lion & Lion, ING, dan Deloitte. Dia adalah global keynote speaker, penulis “Ignite Millennial Leadership” serta pembawa acara podcast terkemuka yang berfokus pada modal ventura, The Masters of Cashflow.
“Yang membuat saya tertarik dengan Workmate adalah kejelasan misi dan tujuannya untuk memberikan dampak positif bagi tenaga kerja kerah biru di Asia Tenggara,” kata Andrew Senduk. “Workmate memberi mereka peluang dan akses yang lebih baik ke pekerjaan sambil menjawab tantangan untuk merekrut karyawan bagi bisnis lokal. Saya berharap bisa memperkuat ekosistem klien dan pekerja kami melalui platform Workmate.”
Didirikan pada tahun 2016, Workmate telah mengumpulkan dana lebih dari $13 juta dan membantu menempatkan lebih dari 100 ribu tenaga kerja secara keseluruhan hingga saat ini. Workmate juga baru dinobatkan sebagai perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di Singapura pada tahun 2022, dengan kantor di Singapura, Thailand, dan Indonesia.
Workmate mengklaim bisa menyediakan pekerja berkualitas tinggi kepada klien bisnis hingga 80 persen lebih cepat daripada solusi kepegawaian tradisional dan manual.
Platform digitalnya juga melacak data pekerja seperti riwayat pekerjaan, jadwal kerja, dan data kinerja real-time untuk membuat keputusan perekrutan yang tepat. Ini berlaku di berbagai industri, seperti logistik, manufaktur, serta gerai makanan dan minuman, guna mengelola staf kunci mereka di berbagai titik, dengan memastikan perubahan shift atau lokasi dapat dikomunikasikan secepatnya.
Di Indonesia, Workmate telah melihat pertumbuhan pekerja aktif meningkat 15 kali lipat sejak pandemi dimulai, dengan 97 persen pekerja menggunakan aplikasi untuk mencari pekerjaan lanjutan. Tingkat engagement yang tinggi ini menunjukkan keberhasilan model bisnis Workmate dalam mencari pekerja terfokus yang cenderung lebih andal dan setia kepada klien bisnis. Para pekerja dapat menemukan lebih dari satu pekerjaan di platform Workmate. Klien perusahaan berkisar dari waralaba global hingga startup unicorn teratas di kawasan ini, seperti IDC, Shipper dan Ismaya Group.
Baca juga: Aplikasi "Tangerang Cakap Kerja" sediakan layanan pelatihan kerja
Baca juga: Aplikasi cari kerja ini buka opsi penghasilan tambahan
Baca juga: Aplikasi pencarian kerja Sampingan makin diminati selama pandemi
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022