Manado (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum sementara memeriksa spesifikasi besi pascaruntuhnya Jembatan Tenggarong, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (26/11)
"Kami sedang cek kenapa titik temu antara kabel penggantung dan kabel utama bisa putus. Dan saya sudah ambil contoh besi dan sudah dibawa ke Bandung untuk dicek apa memang besi sesuai spesifikasi atau tidak," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan, dari sisi perencanaan pembangunan jembatan sudah oke karena melalui tahapan perencaaan selama dua kali. Pada saat pelaksanaan pembangunan, Pemerintah Jepang mengirimkan tim independen untuk memeriksa desainnya. Setelah diperiksa, ujar dia, ternyata oke.
"Artinya perencanaan pembangunan, desainnya sudah oke karena melaui dua kali tahapan perencanaan. Tim independen Jepang yang memeriksa desainnya karena waktu itu dananya akan dipinjamkan oleh pemerintah Jepang," katanya.
Bahkan menurut dia, untuk memastikan bahwa kondisi jembatan baik setelah diselesaikan, sebelum diresmikan jembatan dibebani penuh kendaraan. Kendaraan dijejer hingga bumpernya ketemu.
Kirmanto mengatakan pada saat Jembatan Tenggarong runtuh Sabtu (26/11), dirinya langsung menuju ke Tenggarong untuk melihat langsung kondisi jembatannya. Namun menurut dia, memecahkan masalah runtuhnya jembatan ini tidak mudah. Sebab saat itu angker masih ada, tiang masih berdiri tegak serta kabel masih ada.
Hanya batas sambungan antara kabel vertikal dan kabel utama yang kesemuanya juga putus.
"Saya sudah kirim tim pusat penelitian dan pengembangan kementerian PU serta dibantu para ahli dari universitas terkemuka seperti Institut teknologi Bandung, Univesitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) serta Universitas Diponegoro," jelasnya.
Tim litbang dan ahli dari beberapa universitas ini, menurut dia, dikirim ke Tenggarong untuk mencoba lihat sumber masalah utama runtuhya jembatan ini.(ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011