Paris (ANTARA News) - Prancis menarik duta besarnya dari Iran untuk konsultasi sehari setelah demonstran menyerang kedutaan besar Inggris di Teheran, dan akan mendesak dijatuhkannya sanksi lebih keras atas Teheran, pada pertemuan para Menlu Uni Eropa pada Kamis.
"Mengingat pelanggaran yang mencolok dan tak dapat diterima pada konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik dan seriusnya kekerasan itu, pemerintah Prancis memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Iran untuk konsultasi," kata juru bicara kementerian luar negeri Prancis Bernard Valero dalam sebuah pernyataan, lapor Reuters.
Kepala staf Menlu Alain Juppe sebelumnya pada hari itu telah memanggil kuasa usaha Iran di Paris untuk mengecam serangan terhadap misi diplomatik Inggris di Teheran itu, yang telah memaksa London untuk menutup kedubesnya dan mengevakuasi stafnya.
"Besok ... dengan mitra-mitra Eropa kami, kami akan membicarakan reaksi lebih lanjut atas kelakuan tidak bertanggung jawab oleh pemerintah Iran itu," kata Valero.
Para menlu EU akan bertemu di Brussels untuk menyusun tanggapan pada laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang memberi kesan bahwa Iran telah bekerja untuk merancang bom atom.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy telah mengusulkan pembekuan aset bank sentral dan penghentian pembelian minyak untuk mendesak Teheran agar menghentikan program nuklirnya.
EU telah memutuskan untuk menambahkan sekitar 160 nama ke daftar orang dan perusahaan yang ditargetkan oleh sanksi badan Eropa raya itu, tapi dengan Inggris sekarang bersatu dengan Prancis menyerukan embargo minyak, sanksi-sanksi lagi sekarang dapat dilaksanakan.
Beberapa pejabat mengindikasian Paris dapat mengesahkan tindakannya sendiri, meskipun agar sanksi yang lebih keras benar-benar efisien negara itu akan lebih suka jika sanksi tersebut pada tingkat Eropa.
"Itu tidak berarti bahwa kami tidak ingin jalan sendiri, tapi agar sanksi itu benar-benar efektif sanksi itu harus kolektif," kata satu sumber.
Dalam wawancara dengan majalah mingguan L`Express yang disiarkan Rabu, tapi sebelum serangan di kedutaan besar Inggris di Teheran, Juppe mengatakan: "Prancis menginginkan sanksi yang akan benar-benar melumpuhkan rezim itu: embargo minyak dan pembekuan aset bank sentral. Sekarang Amerika dan Inggris sedang bergerak ke arah itu.
"Kami tidak dapat menerima bahwa Iran terus menyesatkan kami."
Beberapa diplomat mengatakan awal pekan ini bahwa usulan Prancis untuk embargo telah menghadapi penentangan dari beberapa ibu kota EU, yang dapat mengurangi jumlah pendukungnya.
Dalam enam bulan pertama 2011, Prancis telah mengimpor 1,6 juta minyak mentah Iran. (S008/C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011