Ambon (ANTARA News) - Polda Maluku akhirnya menambah pasukan ke perbatasan desa Porto-Haria, pulau Saparua, kabupaten Maluku Tengah, karena pertikaian antarwarga dua desa tetangga tersebut sejak 26 November 2011 masih berlanjut.
Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanis Huwae, di Ambon, Kamis, mengatakan, pasukan pagi ini dikerahkan ke perbatasan Porto-Haria karena eskalasi pertikaian meningkat sehingga personil Brimob dan Samapta di sana kewalahan menghadapi emosional warga setempat, mengingat telah jatuh korban maupun rumah terbakar atau rusak.
Apalagi, pertikaian tersebut menggunakan senjata api maupun bom yang pada insiden 26 November 2011 menewaskan Junus Latupeirissa (25).
Junus yang dievakuasi ke RSU Tulehu, kecamatan Salahutu, pulau Ambon, selanjutnya dirujuk ke RSUD dr.M. Haulussy Ambon meninggal karena luka tembak di kepala bagian kiri.
"Kapolres pulau Ambon dan pulau - pulau Lease, AKBP Soeharwiyono dijadwalkan hari ini (Kamis) ke Porto-Haria dengan perkuatan pasukan," kata Johanis .
Dia tidak merinci jumlah personil tambahan yang dikerahkan ke Porto-Haria.
"Pastinya dari personil Brimob, Samapta, Reskrim dan intel, tapi soal jumlah itu disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan," ujar Johanis.
Dia binggung dengan kesadaran masyarakat Porto-Haria yang telah difasilitasi pemerintah provinsi Maluku, Pemkab Maluku Tengah, polisi, Majelis Pekerja Lengkap Sinode Gereja Protestan Maluku sejak pertikaian pada pada 14 Agustus maupun 20 September 2011.
Begitu pun upaya dari para tokoh masyarakat kedua desa bertetangga yang di Ambon maupun luar Maluku dengan mengingatkan pertikaian bukan penyelesaian tepat.
"Apalagi menjelang perayaan Natal yang pada Minggu (27/11) telah memasuki masa Adventus I sehingga kedamaian harus diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari - hari," kata Johanis.
Disinggung korban pertikaian sejak Rabu (30/11) malam hingga Kamis (1/12) subuh, dia menjelaskan, masih melakukan koordinasi.
"Kami belum menerima laporan resmi, tapi masyarakat berkonfrimasi bahwa korban meninggal maupun rumah terbakar akibat pertikaian sejak Rabu (30/11) malam," ujar Johanis Huwae.
Dua warga desa bertetangga itu awal pertikaian dipicu persoalan `Air Raja` di perbatasan Porto-Haria. (ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Bukannya Hari deng Porto dah dari dulu dah sering bertikai??? omong kosong saja semua tokoh masyarakt yang ada disana!!!