Kami yakin bisa terjadi karena potensi ini sangat besar
Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mampu mewujudkan swasembada gula pasir putih pada 2024.
"Saya sudah diskusi dengan jajaran Direksi PTPN Holding untuk bisa mewujudkan swasembada gula putih konsumsi pada 2024, dan manajemen menyatakan sanggup. Kami yakin bisa terjadi karena potensi ini sangat besar," ujar Erick Thohir, di Bandarlampung, Lampung, Selasa.
Ia mengatakan dengan adanya potensi tersebut maka telah ditugaskan kepada PTPN untuk melibatkan petani tebu guna mewujudkan swasembada gula pasir.
"Keterlibatan petani tebu menjadi salah satu bagian penting untuk mewujudkan misi pemerintah guna membantu menjaga kesejahteraan masyarakat," katanya.
Dia melanjutkan keterlibatan petani tebu dalam mewujudkan swasembada gula putih akan dilakukan dengan menggunakan pola kemitraan. Pola itu menjadi pola yang paling menguntungkan petani.
"Sebagai BUMN harus berjalan harmonis dengan lingkungan, terutama bagi petani. Para petani di lapangan juga harus diberi advokasi sehingga mendapat nilai tambah. Intinya PTPN harus memberdayakan petani pada setiap lini bisnisnya,” tambahnya.
Hal serupa dikatakan oleh Direktur Utama PTPN Holding, Muhammad Abdul Ghani.
Dia mengatakan siap untuk mewujudkan swasembada gula secara nasional melalui pembentukan perusahaan subholding PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang akan terfokus mengurus industri gula.
"PTPN Grup mengelola lebih dari 50 ribu hektare tanaman tebu di beberapa anak perusahaan. Pada musim giling tahun 2022 ini PTPN mentargetkan 1,1 juta ton produksi gula konsumsi. Dan secara bertahap kita akan pacu terus sehingga produksi gula konsumsi PTPN VII mampu memenuhi 70 persen kebutuhan nasional," katanya lagi.
Baca juga: Pupuk Indonesia gandeng PTPN Group, targetkan swasembada gula di 2024
Baca juga: Gebrakan menuju swasembada gula nasional
Baca juga: DPR: Restrukturisasi PTPN harus selaras upaya swasembada gula
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022