Jakarta (ANTARA News) - Wakadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam menyatakan bahwa korban luka dalam insiden kerusuhan di lokasi penambangan emas PT Freeport, Timika, Papua, akibat terpeleset ke dalam jurang dan bukan karena tertembak.
"Tidak benar kalau korban luka tersebut akibat tertembak, mereka jatuh ke dalam jurang," ujar Anton di Jakarta, Jumat, seusai menerima laporan resmi dari Polda Papua.
Lebih lanjut Anton menambahkan, bahwa lokasi pembuangan limbah PT Freeport yang biasa digunakan warga setempat untuk mencari sisa pembuangan berbentuk mirip jurang.
"Di sekitar lokasi pihak keamanan telah memberikan peringatan larangan karena memang lokasinya berbahaya," katanya.
Oleh sebab itu menurut Anton, para warga setempat lari ketakutan beberapa saat setelah diberi peringatan oleh petugas, sehingga sebagian diantaranya ada yang jatuh ke dalam jurang.
Anton membantah jika terjadi insiden penyerangan kedua ke lokasi PT Freeport, karena menurut dia warga setempat masuk ke lokasi secara berebut untuk mengambil makanan yang disediakan pihak PT Freeport.
"Tidak ada penyerangan akibat insiden sebelumnya, yang ada hanya warga setempat masuk ke lokasi PT Freeport ingin mengambil makanan," katanya.
Ia menambahkan, sampai saat ini PT Freeport memang sedang tutup dari aktivitas penambangan karena adanya warga setempat dan badan eksekutif mahasiswa memblokir jalan menuju lokasi pertambangan.
Pemblokiran tersebut, lanjut Anton disebabkan warga setempat dan aktivis mahasiswa ingin menemui penanggung jawab pengelola PT Freeport yang sampai saat ini masih berada di Amerika Serikat.
"Namun demikian situasi dan kondisi keamanan di Timika dalam keadaan kondusif dan terkendali," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006