Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 152,24 poin atau 0,58 persen menjadi berakhir di 26.167,10 poin, membukukan level penutupan terendah sejak 16 Maret.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas ditutup 16,01 poin atau 0,85 persen lebih rendah menjadi 1.862,38 poin.
Penurunan dipimpin oleh saham sektor pertambangan, perdagangan grosir, dan transportasi laut.
Nikkei sempat jatuh lebih dari dua persen di bawah angka 26.000 dalam perdagangan pagi untuk pertama kalinya dalam sekitar dua bulan pada basis intraday.
Namun, penurunan tersebut kemudian diimbangi setelah sentimen membaik menyusul kenaikan saham berjangka AS yang mendorong investor untuk berburu saham murah, menurut pialang.
Penurunan saham Tokyo mengikuti penurunan tajam semalam di Wall Street dan pasar utama di Eropa.
Selain itu, sentimen investor diredam oleh kekhawatiran yang berkepanjangan bahwa Federal Reserve AS akan mengambil langkah-langkah yang lebih agresif untuk memperketat kebijakan moneternya guna memerangi inflasi yang tinggi di Amerika Serikat, menurut para pialang.
Bank sentral AS menaikkan suku bunga utamanya sebesar setengah poin persentase minggu lalu, kenaikan terbesar dalam lebih dari 20 tahun, menyusul kenaikan suku bunga sebelumnya pada Maret untuk pertama kalinya sejak Desember 2018.
Jumlah saham yang menurun melebihi jumlah yang meningkat sebesar 1.062 berbanding 704, sementara 71 saham ditutup tidak berubah.
Beberapa pembuat mobil berakhir lebih rendah karena kekhawatiran meningkat atas gangguan rantai pasokan global. Toyota Motor anjlok 3,0 persen, sedangkan Nissan Motor menyusut 2,4 persen.
Saham kelas berat Nikkei Sony Group kehilangan 3,1 persen karena kehati-hatian di antara investor sebelum perusahaan merilis laporan keuangan untuk tahun bisnis 2021 di kemudian hari, menurut pialang.
Volume perdagangan meningkat menjadi 1.372,45 juta saham dibandingkan dengan sehari sebelumnya 1.263,42 juta saham.
Baca juga: Saham Tokyo ditutup melemah tajam setelah komentar "hawkish" Fed
Baca juga: Nikkei melonjak lebih dari 3 persen setelah pertemuan kebijakan Fed
Baca juga: Saham Tokyo naik tajam, pelemahan yen dorong eksportir dan teknologi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022