Hong Kong (ANTARA) - Dolar Australia mencapai level terendah dalam hampir dua tahun terhadap dolar AS pada Selasa sore dan mata uang komoditas lainnya juga jatuh, tertekan oleh kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Dolar Aussie turun ke 0,6908 dolar AS, terlemah sejak Juli 2020, setelah jatuh 1,7 persen semalam.
"Aussie terutama merupakan mata uang yang sensitif terhadap risiko dan dalam beberapa hari terakhir pasar menjadi lebih memperhatikan prospek pertumbuhan global, dengan penghindaran risiko juga terlihat dalam penurunan besar di pasar ekuitas di seluruh dunia. Dengan latar belakang itu, tidak mengherankan melihat dolar Aussie kesulitan," kata Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang di NAB.
Dia juga mengatakan bahwa dari perspektif teknis, penurunan Aussie di bawah level tepat di atas 0,70 dolar AS membuatnya rentan.
Dolar Australia terakhir sedikit lebih kuat di 0,6973 dolar AS, karena sentimen risiko sedikit meningkat di perdagangan Asia sore, yang juga menyebabkan euro naik 0,2 persen terhadap dolar menjadi 1,0575 dolar AS, dan sterling naik 0,34 persen menjadi 1,2375 dolar AS.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun hampir 0,2 persen menjadi 103,57, setelah naik setinggi 104,19 semalam, puncak baru 20 tahun.
Namun, "Kami tidak melihat rebound kecil yang kami lihat dalam beberapa jam terakhir sebagai hal yang menggembirakan. Ini benar-benar lebih banyak pasar yang mengambil jeda dari penurunan besar dalam beberapa hari terakhir, daripada perubahan besar pada fundamental yang menunjukkan kami keluar dari kesulitan," kata Catril.
Pasar saham global terpukul pada Senin (9/5/2022) dengan Nasdaq turun lebih dari 4,0 persen dalam aksi jual yang dipimpin oleh saham-saham pertumbuhan mega-cap.
Saham-saham Asia lebih rendah pada Selasa, tetapi saham berjangka AS menguat.
Juga faktor dalam dolar yang sedikit lebih lemah adalah pernyataan semalam dari Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic yang menepis pembicaraan tentang kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya, menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS menghentikan kenaikannya.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasar telah memperkirakan peluang kenaikan yang begitu besar.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun secara singkat kembali di bawah 3,0 persen pada Selasa, sebelum stabil di 3,058 persen.
Mata uang Jepang, yang sensitif terhadap pergerakan imbal hasil AS, sedikit berubah pada Selasa di 130,34.
Sementara itu, mata uang komoditas lainnya tertekan karena harga minyak terus turun, jatuh sekitar satu persen pada Selasa setelah kehilangan sekitar 6,0 persen sehari sebelumnya karena penguncian virus corona di China, importir minyak utama, memicu kekhawatiran tentang permintaan.
Dolar Kanada menyentuh 1,3037 per dolar pada Selasa pagi, terlemah sejak November 2020 dan krona Norwegia menyentuh 9,7184 per dolar, terendah sejak Juni 2020.
Ada juga kehebohan di pasar kripto, di mana bitcoin turun di bawah 30.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak Juli 2021, sebelum memantul untuk diperdagangkan 5,0 persen lebih kuat di sekitar 31.800 dolar AS.
Baca juga: Kenaikan sentimen risiko dan harga komoditas bantu Aussie, tekan yen
Baca juga: Dolar dekati puncak 5-tahun pada yen, Aussie jatuh karena risiko China
Baca juga: Dolar Aussie naik, obligasi turun, meredanya krisis Ukraina jadi fokus
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022