Jakarta (ANTARA News) - PT Antam Tbk (ANTM) mengumumkan dimulainya pembangunan konstruksi pabrik pengolahan feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim) senilai 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp14,6 triliun.
Direktur Utama ANTM Alwinsyah Lubis di Jakarta Rabu mengatakan pembangunan konstruksi pabrik menandai dimulainya proyek kunci pada tahun ini, setelah April lalu mulai membangun konstruksi proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan.
"Ekspansi pengolahan bijih nikel menjadi feronikel ini juga menunjukkan kompetensi ANTM untuk bergerak ke arah industri hilir yang memiliki nilai tambah," ujarnya dalam keterangan resmi perseroan.
Pabrik pengolahan feronikel di Halmahera Timur ini, lanjutnya, merupakan proyek strategis perseroan dalam upaya untuk terus bertumbuh menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia.
Selain itu, pabrik ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan bijih nikel menjadi feronikel.
"Pabrik ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi 27.000 ton dengan `commissioning operation` diharapkan telah dimulai pada akhir tahun 2014," ujarnya.
Pengembangan proyek ini akan dilakukan oleh anak perusahaan (entitas anak) Antam, yaitu PT Feni Haltim (FHT), yang seluruh sahamnya secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh perseroan.
Sementara untuk membantu pendanaan pabrik ini dan proyek Antam lainnya, persero telah menunjuk konsorsium financial arranger yang terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd., dan Standard Chartered Bank.
"Konsorsium akan mendukung pabrik pengolahan feronikel dalam mendapatkan pendanaan dengan skim yang optimal untuk jumlah sampai dengan 1 miliar dolar AS (Rp9,16 triliun)," ujarnya.
(KR-SSB)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011