Bangkok (ANTARA) - Kemenangan pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi pada partai kedua penyisihan Piala Uber 2022, membuat skuad Merah Putih menggandakan keunggulan menjadi 2-0 atas Jerman, Selasa.
Berlaga di Impact Arena Bangkok, Thailand, ganda putri peringkat ke-104 dunia bermain tanpa kendala berat dan mengukuhkan keunggulan dengan skor 21-11, 21-2 atas pasangan Linda Efler/Emma Moszczynski setelah berjuang 31 menit.
"Pertandingan hari ini lebih enak mainnya dibandingkan kemarin. Kalau kemarin kan kami belum tahu kondisi lapangan seperti apa, laju bolanya seperti apa. Pertandingan kemarin kami jadikan pelajaran," kata Amalia saat diwawancarai setelah pertandingan.
Baca juga: Indonesia libas Prancis 5-0 di penyisihan Piala Uber 2022
Meski menang mudah, namun Febriana/Amalia tetap tak menganggap enteng lawan yang baru pertama kali bertemu di ajang kompetisi ini. Selain lebih senior, pasangan Linda/Emma juga punya pengalaman bertanding di sejumlah turnamen besar.
Kunci kemenangan mereka hari ini adalah bermain dengan nyaman dan tetap fokus untuk mencetak poin demi poin.
"Strateginya lebih ke main enjoy saja ya, sama tidak berpikir macam-macam dulu, yang penting mengeluarkan kemampuan yang kami punya dengan maksimal," Febriana menuturkan.
Baca juga: Insiden mati lampu tak halangi Komang raih kemenangan atas Jerman
Selanjutnya di partai ketiga penyisihan Grup A, Indonesia akan menghadapi tim kuat dari Jepang. Meski Indonesia bakal lolos ke perempat final jika mengalahkan Jerman, namun pertaruhan Indonesia di babak penyisihan Piala Uber 2022 dipastikan mengalami cobaan terberat saat meladeni tim yang dikapteni Sayaka Takahashi itu.
Menyikapi pertemuan dengan Jepang, Febriana/Amalia menuturkan harus memiliki modal fisik dan mental yang kuat mengingat lawan mereka di partai terakhir dikenal punya power dan ketahanan yang sangat baik.
"Mungkin lebih disiapkan fisiknya, karena Jepang kan tipikal punya tenaga yang sangat kuat. Kami harus siap main capek untuk besok kalau misal diturunkan lagi," pungkas Amalia.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022