Penanaman pohon yang merupakan program reboisasi dan penghijauan ini diharapkan akan membantu meminimalisasi dampak bencana alam banjir dan tanah longsor yang belakangan ini semakin sering mengancam Kerinci.
Jambi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mencanangkan gerakan menanam pohon dengan target penanaman 321.000 batang.
Kabag Humas Pemkab Kerinci Azmal Pahdi, di Kerinci, Rabu, mengemukakan, kegiatan tersebut merupakan wujud respon pemkab dan masyarakat terhadap program nasional Indonesia Menanam yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pencanangan penanaman telah dilakukan bupati H. Murasman di lokasi hutan desa Air Terjun, Kecamatan Siulak, pada Minggu (27/11) dan penananaman selanjutnya akan dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat.
Azmal mengemukakan bahwa penanaman pohon yang merupakan program reboisasi dan penghijauan ini diharapkan akan membantu meminimalisasi dampak bencana alam banjir dan tanah longsor yang belakangan ini semakin sering mengancam Kerinci.
Menurut dia, berbagai jenis pohon yang bibitnya disedikan Dishut Kabupaten Kerinci bekerja sama dengan IPB Bogor disediakan untuk merealisasikan program tersebut seperti bibit akasia, surian, aro bahkan kayu manis dan bibit pohon buah-buahan berkayu keras.
Diakui Azmal, meskipun tingkat perambahan hutan di Kerinci terbilang kecil dibandingkan dengan daerah lain, namun kondisi kerusakan lingkungan yang berdampak pada kehidupan masyarakat sudah terjadi sejak lama bahkan terkesan sebagai warisan.
"Ada banyak lahan mati yang tidak tergarap sehingganya berikutnya berubah menjadi bukit-bukit gersang tanpa tanaman, dan itu adalah warisan dari masa lalu. Begitu juga dengan sungai yang menjadi sumber penghidupan masyarakat banyak yang tercemar dan mendangkal," katanya.
Selain itu, sebagai dampak bencana alam gempa bumi sejak 1995, banyak perubahan lahan seperti sawah yang tak bisa ditanami lagi baik karena kekeringan maupun berubah jadi rawa beracun.
"Masalah seperti itulah yang diupayakan pemkab untuk bisa direvitalisasi.
(R007)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011