"Kita sangat bangga atas kerja Kepala Desa yang bisa menggalakan pertanian kepada masyarakatnya," katanya saat peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Indonesia 2011 di Desa Desa Balai Batu Sandaran (BBS), Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, Selasa.
Amran menyebutkan, tahun 2003, sebanyak 132 Kepala Keluarga (KK) dari 192 KK berada dalam kemiskinan, dan sekarang hanya tinggal 19 KK yang masih termasuk kategori miskin.
"Yang tertinggal hanyalah orang tua dan cacat," kata Amran.
Hal tersebut tidak terlepas dari tiga kunci sukses yang diterapkan oleh pemerintah terendah, Desa BBS, yakni bekerja keras, cerdas dan ikhlas.
Kemiskinan hanya dapat ditekan dengan bekerja keras, cerdas dalam memandang masa depan serta ikhlas dalam berbuat.
Seperti halnya dengan penanaman pohon mahoni, dengan keikhlasan menanam pohon akan meningkatkan penyerapan air dan menghasilkan mata air baru untuk pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kota Sawahlunto, Hilmed menyebutkan, Saat ini terdapat 50 ribu batang mahoni yang sudah ditanam masyarakat, dan untuk acara puncak HMPI ada sekitar 7600 batang mahoni dan 300 batang kayu putih yang ditanam.
Selain itu, lahan perkebunan di BBS sudah meningkat drastis dalam beberapa tahun, dari 20 hektar, saat ini telah mencapai 100 hektar lebih areal perkebunan yang ditanami dengan serai wangi, nilam, coklat, karet dan sebagainya.
Kepala Desa BBS, Nasirwan menyebutkan saat sekarang desa BBS secara rutin telah memproduksi minyak serai wangi dan minyak nilam yang dimotori oleh kelompok tani Atsiri berkat Yakin.
Ia mengatakan, prospek minyak serai wangi sangat bagus, terlebih dengan direkomendasikannya oleh menteri pertanian sebagai bio adiktif pencampur Bahan bakar minyak yang menghemat pemakaian BBM 30 hingga 40 persen.
Dalam kesempatan tersebut masyarakat BBS menyebutkan, mereka membutuhkan satu unit peralatan biogas untuk listrik rumah tangga karena belum ada jaringan listrik.
Karena keberhasilan dalam mengolah minyak serai wangi, Desa BBS pernah meraih juara tiga tingkat nasional untuk pemuda pelopor dan anugrah inovasi perkebunan dari menteri pertanian. (ANT-275/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011