Cianjur (ANTARA) - Volume kendaraan pemudik dengan tujuan balik masih terlihat melintas di jalur utama Cianjur hingga Senin malam, didominasi kendaraan roda empat menuju Bogor dan seterusnya.

Pantauan Antara, memasuki H+6 Lebaran, arus lalulintas di sepanjang jalur utama mulai dari Jalan Raya Bandung-Cianjur hingga Puncak Pass, terlihat masih tinggi meski jumlahnya sudah menurun tajam dibandingkan dua hari sebelumnya.

Bahkan antrian yang sempat terlihat memanjang di sepanjang jalur tersebut, membuat Polres Cianjur, pada H+4 dan H+5 memberlakukan sistem buka tutup satu arah menuju Bogor dan menutup arus dari Cianjur menuju Puncak mulai dari Tugu Lampu Gentur, By Pass-Cianjur guna antisipasi macet total.

Pengendara dengan tujuan Bogor dan seterusnya diarahkan untuk mengambil jalur alternatif Jonggol atau Sukabumi agar tidak terjebak antrean di jalur utama Puncak. Setelah puncak arus balik yang terjadi dua hari terakhir, jalur utama Cianjur hingga Puncak mulai normal dilalui kendaraan.

Baca juga: Jalur Bandung-Cianjur masih ramai lancar dilalui pemudik

Baca juga: Arus balik wisatawan di Kota Bogor capai 8.400 kendaraan Sabtu malam

Meski volume kendaraan yang melintas hingga Senin malam masih tinggi, tidak menyebabkan antrean panjang kendaraan terutama di jalur utama Puncak, per jam di perkirakan 500 kendaraan melintas menuju arah Bogor.

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengatakan hingga Selasa malam volume kendaraan pemudik yang melintas masih terlihat, namun jumlahnya tidak setinggi dua hari yang lalu, dimana kendaraan yang melintas per jam mencapai 2.000 unit untuk roda empat dan 1.200 kendaraan roda dua.

"H+6 Lebaran, kendaraan yang melintas sudah turun drastis, kalau hitungan per jam tidak lebih dari 500 kendaraan dengan tujuan balik ke kota asal di Jabodetabek. Namun, kami masih menyiagakan anggota di masing-masing pos pam sampai Selasa," katanya.*

Baca juga: 3.500 kendaraan melintas per jam selama puncak arus balik

Baca juga: Polres percepat sistem satu arah, antisipasi macet total jalur Puncak

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022