... segera mengembalikan warga negara Palestina yang berada di luar untuk kembali ke tanah air mereka...

Jakarta (ANTARA News) - Sejak 29 November 1947 Palestina kehilangan hak asasi masyarakat sipilnya padahal PBB telah berdiri saat itu. Mengingat kenyataan itu, para tokoh dari 30 organisasi massa Islam mendesak PBB agar mengembalikan hak-hak asasi masyarakat sipil Palestina.

Mereka yang tergabung dalam Asia Pacific (AsPac) Community For Palestine mendeklarasikan resolusi dukungan politisnya untuk mendesak PBB agar segera mengembalikan hak asasi masyarakat sipil Palestina yang dirampas Israel sejak 29 November 1947.

Sejumlah organisasi massa Islam Indonesia menjadi inisiator gerakan mendukung Kemerdekaan Palestina. Gerakan ini merupakan tindaklanjut dari Konferensi Komunitas Negara Asia-Pasifik Pro Palestina, yang diselenggarakan pada 29 Juni hingga 1 Juli 2011 lalu di Pusat Konvensi Jakarta.

Tanggal yang dipilih untuk berkumpul dan mendeklarasikan dukungan bagi Palestina itu juga bertepatan dengan momentum pemberlakuan Resolusi PBB Nomor 181 pada 29 November 1947. Resolusi itulah yang kemudian menjadi landasan perampasan Tanah Air Palestina oleh Israel dan sekarang diperingati sebagai Hari Solidaritas Dunia untuk Palestina.

Resolusi AsPac Community For Palestine yang dibacakan tokoh muda Islam, Bachtiar Nasir, berisi tiga butir. Pertama, desakan politis kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. Kedua, mengajak kepada individu dan LSM di Indonesia secara resmi bergabung ke dalam organisasi AsPaC for Palestine.

Dan ketiga, juga mengajak kepada individu dan Lembaga Non Pemerintah (NGO) di negara-negara Asia Pasific untuk bergabung di AsPaC for Palestine, yang sementara ini berkedudukan di Jakarta, Indonesia.

Dalam butir pertama resolusinya yang berisi enam butir desakan politis kepada Sekretaris Jenderal PBB dan lembaga-lemba di bawahnya, AsPaC Community for Palestine mendesak agar PBB segera mengembalikan Hak Asasi warga Palestina yang terampas.

"Meliputi masalah pengungsi di Damaskus dan sekitarnya, tawanan-tawanan di penjara Israel dan korban yang berjatuhan dari blokade, serta agresi militer di Gaza," kata Nasir.

Organisasi itu juga mendesak PBB untuk menghancurkan tembok rasial di Tepi Barat, yang menjadikan tanah Palestina sebagai "penjara kota". Serta segera menghentikan pendudukan tanah Palestina yang telah dijadikan pemukiman zionis Israel.

Meski demikian, kata Nasir, AsPac Community for Palestine tetap meminta kepada PBB untuk memberikan kebebasan kepada pemeluk agama Yahudi, Kristen, dan Islam dalam melaksanakan keyakinannya di tanah al-Quds (Yerusalem).

Dan yang yang paling penting dari resolusi ini, "PBB juga harus segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan negara Palestina. Dan segera mengembalikan warga negara Palestina yang berada di luar untuk kembali ke tanah air mereka." (ANT)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011