Cimahi (ANTARA News) - Di tahun 2011, PT Jamsostek Cabang Kota Cimahi, Jawa Barat telah menyalurkan dana Corporate Social Responbility (CSR) sebesar Rp 4 miliar.
"Dana CSR tersebut disalurkan lewat berbagai bentuk program seperti beasiswa pendidikan, sunatan massal dan kegiatan bakti sosial lainnya, kata Kepala Cabang Jamsostek Cabang Cimahi, Bambang Kenharto kepada wartawan di Cimahi," Senin.
"Meski begitu, kita targetkan dana CSR di tahun depan bisa lebih meningkat. Selain untuk CSR, pada 2012 Jamsostek pun akan meningkatkan kesejahteraan pesertanya," ujarnya.
Program peningkatan kesejahteraan pekerja berupa pemberian pinjaman ini diperuntukkan bagi tenaga kerja dengan upah Rp5 juta, maka akan mendapatkan pinjaman Rp20 juta. Sedangkan upah Rp5 juta sampai Rp10 juta, pinjamannya bisa mencapai Rp35 juta.
"Pada prinsipnya kami akan meningkatkan pemberian manfaat bagi peserta. Kami juga akan melakukan pelatihan keselamatan kerja bagi para tenaga kerja, pemberian peralatan keselamatan kerja pada perusahaan jasa konstruksi serta pemberian bantuan uang pemakaman untuk keluarga yang ditinggalkan meninggal dunia dari peserta yang aktif," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Bambang, hingga Oktober 2011, tercatat sebanyak 662 perusahaan aktif di Jamsostek Cimahi dan 336 perusahaan non aktif. Dengan jumlah tenaga kerja yang aktif mencapai 104.391 dan non aktif 211.924 tenag kerja. Sebanyak 68 perusahaan tercatat sebagai anggota baru dengan 24.526 tenaga kerjanya.
"Sedangkan untuk perusahaan jasa kontruksi hingga Oktober 2011 tercatat ada 117 perusahaan dengan 4.802 tenaga kerja. Untuk pembayaran jaminan kecelakaan kerja kita telah membayarkan 1.801 kasus dengan jumlah Rp4 milyar. Jaminan hari tua telah kita bayarkan untuk 10.968 orang dengan Rp60,5 milyar," ujarnya.
Tak hanya itu di 2012 pun, Jamsostek Cimahi menargetkan untuk meningkatkan kepesertaannya terutama dari kalangan pekerja sektor non formal.
Menurut Bambang, saat ini kepesertaan dari pekerja mandiri yang ada di Cimahi baru 1.000 orang sedangkan di Kabupaten Bandung Barat jumlahnya masih dibawah 100 orang. Padahal potensi peserta mandirinya terutama di Kabupaten Bandung jauh lebih besar bisa mencapai 3.000 orang.
"Para pekerja non formal itu seperti tukang ojek dan penambang batu kapur tradisional di Cipatat. Kerja mereka itu sangat beresiko tinggi sehingga harus dilindungi oleh sesuatu yang bisa menjamin mereka apabila terjadi sesuatu," ujarnya.
(ANT)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
http://www.108csr.com
www.infocsr.net.
salam,
andrean.