Bandung (ANTARA) - Sebanyak 21 orang anggota Jabar Quick Response (JQR) membantu misi kemanusiaan yang dilakukan oleh Tim SAR, Polri, Basarnas dalam pencarian korban hanyut dan terseret arus sungai berinisial ADR (13) saat terjadi banjir bandang di Desa Citengah, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Baca juga: Basarnas dan JQR latih relawan kebencanaan di 27 kabupaten/kota Jabar
Syehabudin mengatakan sejak Kamis malam (5/5) hingga penutupan operasi SAR, Tim JQR menerjunkan anggota lengkap dengan peralatan ke lokasi bencana.
Menurut Syehabudin, ke-21 anggota JQR terjun dalam pencarian korban hanyut. Para anggota tersebut telah memiliki sertifikasi SAR dari Basarnas, terutama spesialisasi water rescue.
Syehabudin mengatakan Tim JQR membawa peralatan berupa perahu rafting serta perahu kayak, dan untuk memaksimalkan ke titik lokasi ada tambahan bantuan berupa dua unit river boat, kayak dan pelampung.
Baca juga: Seorang remaja hanyut terseret arus banjir bandang Sumedang
Baca juga: Banjir bandang dan longsor landa Sumedang-Jabar, seorang tewas
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung Supriono mengatakan pencarian korban resmi dihentikan di hari ke-4 setelah korban ditemukan meninggal dunia di wilayah Kabupaten Indramayu atau 82 KM dari titik lokasi hilang.
Supriono menerangkan pihaknya menerima informasi dari potensi SAR Indramayu soal penemuan jenazah yang memiliki ciri korban hanyut di Kabupaten Sumedang.
"Setelah dievakuasi ke RSUD Bhayangkara Indramayu, pukul 02.05 WIB pihak keluarga memastikan bahwa jenazah yang ditemukan benar anaknya, pukul 08.00 WIB kami umumkan sekaligus penutupan operasi pencarian korban," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022