Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi pengabdian Badan Intelijen Negara (BIN) yang berusia 76 tahun dalam menjaga kedaulatan bangsa melalui tugas dan fungsinya di bidang intelijen, seperti menyajikan informasi dan analisis untuk keperluan operasi militer negara, rencana kontinjensi, serta kebijakan pertahanan negara.
"Selain itu mendeteksi secara dini berbagai bentuk ancaman potensial dan faktual yang dapat mengganggu kedaulatan Indonesia, BIN di bawah kepemimpinan Jenderal (purn) Budi Gunawan juga menjadi bagian dari kekuatan Indonesia dalam mempercepat vaksinasi COVID-19 ke berbagai lapisan kalangan masyarakat," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan kinerja BIN dalam menghadapi pandemi COVID-19 bergerak cepat menyiapkan mobile lab, intelijen medik, rapid test, desinfektan, hingga menyumbang pusat-pusat kesehatan rujukan, terutama di daerah yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19.
Menurut dia, Kepala BIN juga berperan besar dalam menciptakan stabilitas politik Indonesia sehingga lima tahun ini terasa sejuk dan hangat.
"Suhu dan tensi politik tidak pernah sampai panas, sehingga tidak mengganggu situasi kondusif pembangunan Indonesia. Tidak heran jika berbagai agenda besar bangsa, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, bisa berjalan dengan lancar," ujarnya.
Bamsoet menilai BIN harus bekerja ekstrakeras terkait kondisi terkini seperti pasca-pandemi COVID-19, perkembangan geopolitik dunia akibat perang Rusia-Ukraina, dan berbagai kondisi tatanan dunia yang semakin berkembang pesat akibat kemajuan teknologi informasi.
Menurut dia, ancaman terbesar bangsa Indonesia juga terdapat di spionase, subversi dan sabotase yang ditengarai terjadi karena intervensi asing, selain ancaman terorisme, radikalisme, konflik perbatasan, separatisme, maupun konflik horisontal, vertikal, dan diagonal
"Karena itu Sumber Daya Manusia (SDM) intelijen harus kuat, dengan mengedepankan asas profesional, kerahasiaan, kompartementasi, koordinatif, dan integratif," ujarnya.
Bamsoet mengatakan Indonesia masih tetap tegak berdiri hingga saat ini karena peran para intelijen Indonesia yang telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan sangat baik karena SDM Indonesia di dunia intelijen bukan orang sembarangan.
Karena itu dia mengapresiasi kinerja BIN pada usia ke-76 tahun (7 Mei 1946 - 7 Mei 2022), para taruna-taruni dan para perwira intelijen yang telah memilih jalan sunyi menjalankan tugas negara.
"Jalan sunyi tersebut, seorang intelijen jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang tidak akan dicari, jika mati tidak ada yang mengakui," katanya.
Baca juga: HUT Ke-76 BIN: Transformasi intelijen di era "Society 5.0"
Baca juga: Kepala BIN sebut kearifan lokal mulai menggeliat sambut IKN
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022