Moskow (ANTARA News) - Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan kekuatan Barat terhadap campur tangan pada pemilu di Rusia mendatang setelah ia setuju untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada Maret 2012.
Berpidato di kongres megah Partai Rusia Bersatu yang berkuasa pada Minggu, Putin mengatakan setiap upaya negara-negara asing untuk mempengaruhi proses politik di Rusia akan menjadi "sia-sia."
Rusia akan mengadakan pemilihan parlemen penting minggu depan, diikuti dengan pemilihan presiden pada Maret tahun depan.
"Perwakilan beberapa negara asing yang melakukan aktivitas politik melakui LSM di Rusia untuk mempengaruhi jalannya kampanye pemilu di negara kita," kata Putin yang mendapat tepuk tangan dan persetujuan.
Retorika menantang seperti ini telah muncul untuk mendominasi wacana politik Rusia sejak revolusi liberal di tetangganya, Ukraina dan Georgia, pada awal tahun 2000-an yang memaksa para pemimpin pro-Kremlin berkekuasa di sana.
"Akan lebih baik jika mereka menggunakan uang itu untuk melunasi utang nasional mereka, dan berhenti melaksanakan kebijakan luar negeri tidak efektif dan mahal," katanya dalam rujukan yang jelas tertuju pada utang Amerika Serikat.
"Hal itu adalah upaya sia-sia, seperti melempar uang untuk angin saja," tambahnya.
Lilia Shibanova, kepala kelompok pengamat independen terbesar di Rusia, Golos, mengatakan peringatan menyengat Putin mengungkapkan kesalahpahaman totalnya terhadap iklim saat ini di Rusia.
Mereka telah memonopoli sendiri dengan menciptakan partai yang memerintah saja, dengan menghambat persaingan politik normal dan mengubah proses politik menjadi monopoli," kata Shibanova.
"Ini tidak ada hubungannya dengan pemantauan."
Apa yang mereka akan dapatkan adalah protes-protes bahkan lebih ganas dari oposisi liberal," katanya menambahkan.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011