Tangerang (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta mengatakan, air bersih saat ini keberadaannya semakin langka akibat jumlah populasi di dunia yang meningkat.
"Air dan sistem sirkulasi saat ini sedang mengalami gangguan yang sangat serius maka perlu pembicaraan oleh para pemimpin dunia," kata Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta dalam acara Open Science Meeting ke-6 di Puspiptek, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin.
Dikatakannya, perubahan iklim global terutama pemanasan global, sangat mempengaruhi sirkulasi air global. Permukaan laut kini telah meningkat rata-rata sekitar dua sentimeter dalam 10 tahun terakhir.
Bahkan, akibat dari dampak pemanasan global, beberapa daerah yang berada di bawah permukaan laut, terjadi banjir parah.
"Keseimbangan antara konservasi dan eksploitasi air sangat penting untuk pemanfaatan air berkelanjutan dan
kelangsungan hidup," katanya.
Sementara itu, dalam acara OSM ke-6, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Kementrian Riset dan Teknologi dan bekerjasama antara Royal Netherlands Academy Of Arts and Science (KNAW) Belanda membahas permasalahan mengenai dampak air.
Open Science Meeting ke-6 diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 28 - 29 November di Puspiptek, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Beberapa permasalahan air yang dibahas antara lain seperti aspek kimia, tingkat polusi, ketersediaan dan dampak sosial bagi masyarakat yang meliputi multidisiplin ilmu semua bidang.
Pembahasan OSM ke-6 juga memusatkan pada berbagai permasalahn air dan memahami perubahan sistem air serta menghubungkannya dengan tema sentral seperti biomassa, ekosistem, kesehatan masyarakat dan pembangunan sosial ekonomi. (ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011