Washington (ANTARA News) - Orang Amerika mengabaikan kelesuan ekonomi untuk membelanjakan rekor 52,4 miliar dolar di Hari Pernyataan Terima Kasih (Thanksgiving) akhir pekan, kata Federasi Ritel Nasional Minggu, selagi para pembelanja mempersiapkan transaksi online "Cyber Monday"

Penjualan selama hari libur panjang akhir pekan naik 16 persen dari tahun lalu, menandai jumlah dolar terbesar yang pernah dibelanjakan selama periode Black Friday, awal tak resmi mulainya musim belanja Natal, kata NRF, lapor AFP.

"Penuh hingga meluap mulai dari makanan liburan hingga keinginan berbelanja, lebih banyak dari yang pernah ada konsumen mendatangi promosi peritel Black Friday, sebuah pertanda menjanjikan pemulihan ekonomi," kata Presiden NRF Matthew Shay.

"Sesudah liburan akhir pekan bersejarah, para peritel mengetahui musim liburan jauh dari usai dan akan terus mencari jalan untuk menyenangkan para pembelanja liburan dan membangun momentum yang parnah kami tengarai sejauh ini."

Rata-rata pembelanja liburan -- 226 juta pengunjung toko dan website akhir pekan ini, menurut survei asosiasi tersebut -- membelanjakan 398,62 dolar naik dari 365,34 dolar pada tahun lalu.

Para konsumen kemungkinan akan melanjutkan tren ini Senin, yang dikenal sebagai "Cyber Monday" untuk diskon besar yang ditawarkan di situs-situs Internet.

"Kami sedang mengantisipasi Cyber Monday yang sangat kuat," kata Wakil Presiden NRF Ellen Davis kepada wartawan melalui konferensi telepon tentang survei tersebut, yang memasukkan angka-angka untuk Kamis, Jumat dan Sabtu, dan proyeksi pembelanjaan Minggu.

Perusahaan riset ComScore sementara itu mengatakan bahwa 50 juta orang Amerika mengunjungi peritel online pada saat Black Friday saja, melonjak 35 persen dari tahun lalu.

Penjualan total 816 juta dolar, 26 persen lebih banyak dari tahun lalu.

Amazon adalah website yang paling banyak dikunjungi, diikuti Wal-Mart, raksasa elektronik Best Buy, Target dan Apple, menurut comScore.

Davis dari NRF, namun, memperingatkan optimisme berlebihan, mengatakan bahwa kemiripan angka-angka Black Friday nampak pada 2008 semasa resesi, namun setelah itu, "tidak ada seorang pun yang berbelanja pada musim liburan."

Para pembelanja menyerbu mall dan online terdorong untuk mencaplok penawaran Kamis malam, sepanjang malam hingga Jumat -- ritual penjualan tahunan yang menandai mulainya musim belanja akhir tahun yang diandalkan oleh banyak peritel.

Desak-desakan untuk mendapatkan barang-barang dengan diskon besar dipicu oleh pemasaran agresif dimana banyak toko tahun ini menaikkan serbuan penjualan mereka dengan menyusupi liburan Hari Pernyataan Terima Kasih Kamis, dan terus berlanjut hingga akhir pekan.

Kesenangan mengonsumsi dicemarkan sejumlah insiden kekerasan terpisah. Seorang wanita menyemprotkan cabai kearah para pembelanja lain di area Wal-Mart Los Angeles, sementara terjadi beberapa penembakan di toko-toko seantero negeri.

Sears membuka Hari Pernyataan Terima Kasih (Thanksgiving) pagi hari -- secara tradisional di saat keluarga berkumpul untuk kebersamaan yang tenang -- Toys "R" Us buka pada pukul 21.00 malam Kamis.

Pesaing diskon besar Wal-Mart Target mengecewakan sejumlah karyawan dengan buka pada tengah malam di Hari Pernyataan Terima Kasih.

John Squire, pejabat kepala strategi di IBM Smarter Commerce, mengatakan tahun ini "manandai kemunculan Hari Pernyataan Terima Kasih sebagai hari belanja besar pertama dari musim liburan 2011 dengan rekor jumlah konsumen menggeser fokus mereka dari kalkun ke tablet dan pencarian penawaran terbaik."

Momentum ini "berlanjut hingga Black Friday dimana para pemenang terbesarnya adalah para peritel yang memberikan pengalaman dagang lebih cerdas dengan transaksi memaksakan, relevan yang orang dapat dengan mudah mengakses dari saluran pilihan mereka," tambahnya.

Neel Grover, presiden dan CEO penjual online Buy.com, yang menawari konsumen dengan link ke lebih dari 4.000 peritel teratas, mengatakan "hasil liburan awal perusahaannya menunjukkan awal yang kuat pada musim ini." (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011