Teheran (ANTARA News) - Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi, Minggu (27/11), meremehkan ancaman Uni Eropa untuk memboikot minyak mentah Iran, dan menyatakan pembeli penting minyaknya berasal dari Asia Timur, dan bukannya Eropa.
Iran menjual minyak ke negara Asia Timur dan tak mempunyai minyak lain buat konsumen di Eropa, kata Qasemi sebagaimana dikutip oleh kantor berita resmi Iran, IRNA.
Ketika ditanya mengenai rencana Eropa untuk memboikot minyak Iran, Qasemi mengatakan kepada wartawan setelah satu pertemuan kabinet pada Ahad bahwa Iran telah lebih dulu menjual minyaknya untuk empat bulan ke depan dan larangan Eropa tak dapat menciptakan masalah buat Iran.
"Dengan memperhitungkan kualitas minyak Iran dan posisi tertinggi kedua Iran dalam produksi minyak, konsumen tak bisa diberi minyak dengan kualitas seperti itu sehingga tak ada pilihan bagi pasokan minyak Iran," kata Qasemi sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin.
Pada Selasa (22/11), Direktur Pelaksana Perusahaan Minyak Nasional Iran Ahmad Ghalebani mengatakan Iran tidak takut karena tak bisa menjual minyak ke negara Eropa.
Ghalebani mengeluarkan komentar tersebut sebagai reaksi atas pernyataan para pejabat Prancis mengenai larangan impor minyak mentah Iran sebagai langkah baru guna memperluas sanksi terhadap Teheran setelah Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan laporan yang menyampaikan keprihatinan mengenai program nuklir kontroversial negara Persia itu.
"Banyak negara mengingini minyak Iran dan kami akan memasok mereka dengan minyak yang mereka perlukan, jadi kami tidak takut karena tak bisa menjual minyak ke Eropa," kata Ghalebani sebagaimana dikutip.
Pada Senin (21/11), Prancis menyeru mitra Baratnya dan Uni Eropa agar secara bersama menjatuhkan sanksi baru atas Iran guna memaksanya berunding mengenai masalah nuklirnya.
Iran berkeras program nuklirnya bertujuan damai dan sipil.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011