Jembatan Kutai Kartanegara runtuh, 11 tewas

Tenggarong (ANTARA News) - Tim pencari dan penyelamatan (SAR) korban runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara Senin pagi kembali menemukan enam jenazah sehingga total korban tewas yang ditemukan mencapai 11 orang.

"Jenazah ditemukan sekitar 10 kilometer sebelah hilir lokasi kejadian tepatnya di wilayah Kecamata Loa Kulu," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo di lokasi kejadian, Senin.

Keenam jenazah yang baru ditemukan itu langsung dibawa ke RSUD AM Parikesit Tenggarong untuk diidentifikasi.

Dengan demikian total korban meninggal dunia yang ditemukan jasadnya hingga Senin pukul 09.30 Wita jadi 11 orang.

Sebelumnya usai kejadian runtuhnya Jembatan Kartanegara Sabtu (26/11) telah ditemukan empat orang dan satu orang yang bernama M Iskandar yang merupakan Manajer Umum Surat Kabar Harian Koran Kaltim ditemukan Minggu (27/11) malam pukul 21.30 wita sekitar 500 meter dari jembatan naas itu.

Empat korban tewas sebelumya seluruhnya adalah warga Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni M Fairuz (22) warga Kecamatan Tenggarong, Agus (25) warga Tenggarong, Fadlan (16) warga Tenggarong, dan Alisyah (1 tahun 6 bulan) warga Kecamatan Loa Kulu.

Hingga berita ini ditulis Posko Polres Kukar mencatat masih ada 31 orang hilang, 46 luka-luka dan 11 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana pada Kantor Kesbang Linmas Kutai Kartanegara, Herlambang, mengatakan, hambatan tim SAR dalam melakukan pencarian korban yakni arus Sungai Mahakam cukup yang cukup deras dan tiang jembatan yang terancam roboh juga menyulitkan proses pencarian korban.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011

10 Januari 2012

Sebenarnya saya kecewa dengan kejadian ini dan sebag[pheai putra daerah saya turut beduka sebab bagi saya jembatan KUKAR adalah jembatan no.2 terbaik setelah jembatan KUKAR di Samarinda, ini bukan salah alam melainkan kekeliruan saat perenovasian awal dan terlalu banyaknya korupsi yang memakan dana pembangaunan jembatan ini, harapan saya sadarlah orang - orang atas itu (para pejabat) karena ulah mereka maka akan banyak korban berjatuhan lagi bahkan negara Indonesia akan semakin hancur.

0 0 Balas LaporkanHapus
29 November 2011

umumnya bangunan di Indonesia, kurang pemeliharaan, bukan hanya jembatan, rel kreta api, gedung sekolah dll. sudah banyak korban jiwa akibat runtuhnya bangunan sekolah toh juga tidak ditangani dengan serius, demikian juga rel KA mungkin juga bangunan yang lain seperti tiang listrik yang tidak dpt dilancir di media. dari sisi kualitas harus kita akui bahwa penanganan infrastruktur masih rendah.

0 0 Balas LaporkanHapus
29 November 2011

mudah2han kedepanx kukar lebih baik

0 0 Balas LaporkanHapus
28 November 2011

kemungkinan 1. adanya human error dalam aktivitas perawatan jembatan / penggantian kabel besi penahan. entah dalam prosedur kerja yang tidak dilaksanakan atau kesalahan lain.

kemungkinan 2. kualitas kabel besi penahan yang buruk sehingga gagal menahan beban pada saat satu kabelnya diganti.

kemungkinan 3. design kontruksinya memang lemah.

kemungkinan 4. adanya faktor lain diluar ketiga diatas.

0 0 Balas LaporkanHapus
28 November 2011

Percuma mencari kambing Hitam atas musibah ini, mau menyalahkan alam ? Baru satu dekade usia jembatan sudah tidak kuat menahan beban...Golden Gate yang dibangun jauh ssebelum era kita merdeka masih kokoh...di atas...perairan laut. Ini kita masih di atas sungai...Siapapun yang merasa bertanggung jawab atas Struktur Jembatan SADARLAH...BERTANGGUNG JAWABLAH SECARA MORAL...Apa kita mesti was-was akan terjadi hal serupa bila melintasi Jembatan lain...KORUPSI pasti ada dekat dengan peristiwa ini....

0 0 Balas LaporkanHapus