Tiap hotel rata-rata pesan 1.000 hingga 2.000 pasang sebulan, bahkan ada yang mencapai 6.000 pasang.

Bantul (ANTARA News) - Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, produksi kerajinan sandal untuk hotel sebanyak 30.000 pasang sebulan.

"Ada belasan hotel di Yogyakarta yang rutin pesan sandal hotel produksi kami, rata-rata minimal sebanyak 30.000 pasang sebulan," kata Rohmat, pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM) di Dusun Kloron, Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret, Senin.

Menurutnya, kerajinan sandal produksinya memang khusus sandal hotel yang terbuat dari spon, dengan berbagai warna dan sablon dengan logo hotel baik hotel kelas bintang satu hingga bintang tiga.

"Tiap hotel rata-rata pesan 1.000 hingga 2.000 pasang sebulan, bahkan ada yang mencapai 6.000 pasang seperti di hotel bintang tiga di Yogyakarta "Saphir" dan Ambarukmo Plaza," katanya.

Ia mengatakan, sandal hotel produksinya dipatok dengan harga kisaran Rp1.500 hingga Rp2.500 per pasang, tergantung tebal tipis dan bahan spon. Harga tersebut langsung ke pemasok hotel dan sudah termasuk sablon.

"Jadi suplier yang pesan berapa pasang, kemudian ada penandatanganan kontrak, biasanya seminggu sekali pesanan diambil, karena untuk biaya produksi awal biasanya suplier memberi uang muka dulu," katanya.

Menurut dia, dengan produksi sebanyak 30.000 pasang sebulan itu usahanya mampu meraih omzet hingga sebesar Rp60 juta sebulan dengan keuntungan bersih setelah dikurangi biaya produksi dan upah karyawan minimal bisa sebesar Rp4 juta.

"Saya ada karyawan delapan orang, empat diantaranya produksi di sini (rumah miliknya) kemudian sisanya dibawa pulang dikerjakan dirumah. Kita upah dengan sistem borong, ya lumayan keuntungan bisa untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Ia mengatakan, terkait bahan baku spon dibeli dari toko di jalan Parangtritis, dirinya mengaku tidak ada kesulitan dalam mencari bahan baku."Bahan baku tidak masalah, dan setiap saat bisa mengambil dalam jumlah besar," katanya.

Menurut dia, pesanan sandal hotel biasanya melonjak saat libur lebaran, dirinya mengaku bisa dua kali lipat dibanding hari biasa, karena itu untuk memenuhi kebutuhan pesanan dirinya siapkan stok jauh-jauh hari.

"Kalau pas bulan puasa itu justru sepi, namun menjelang lebaran biasanya suplier terus berdatangan, selama libur lebaran pesanan bisa mencapai 300 kodi (isi 20 pasang/kodi), pas puasa itu saya stok sandal setengah jadi," katanya.

(F002)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011