Sentani (ANTARA News) - Dari ujung timur Indonesia, potensi pariwisata nasional terus digenjot. Itu yang dilakukan masyarakat Kabupaten Jayapura, Papua, di antaranya mencanangkan festival Perahu Pekabaran Injil di Teluk Tanah Merah, tepatnya di Kampung Wisata Tablanusu, Distrik Depapre.
Bupati Jayapura, Habel Melkias Suwae, di Sentani, Senin, mengatakan pencanangan Festival Perahu Pekabaran injil ini berdasarkan keputusan bersama masyarakat sebagai kilas balik masuknya injil di Tanah Merah serta untuk pembangunan kepariwisataan di daerah ini.
"Penangan ini nantinya akan ditetapkan sebagai kalender tahunan. Selain sebagai kilas balik masuknya injil di Teluk Tanah Merah, juga untuk pengembangan parawisata," katanya.
Ia mengatakan, Festival Perahu Pekabaran Injil ini akan dikaji, jika dianggap baik untuk peningkatan iman bagi masyarakat dan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Jayapura, pemerintah setempat harus memberikan dukungan.
Dikatakan, hal ini sering dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk pengembangan pariwisata yang sejak dimulai dari 2008 lalu dengan Festival Danau Sentani yang digelar setiap 19-23 Juni setiap tahun.
Kemudian disusul dengan pengembangan Kampung Wisata Tablanusu di Distrik Depapre, dan beberapa lokasi lainnya di daerah ini yang memiliki potensi wisata.
Kampung Wisata Tablanusu yang berada di sebelat Utara Kabupaten Jayapura kurang lebih enam kilometer dari Kota Sentani, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat, memiliki keunikan tersendiri yakni sepanjang pantai berkerikil.
Sehingga kampung ini dijuluki kampung wisata refleksi tradisional artinya selain berwisata menikmati keindahan laut pengunjung juga melakukan terapi alami dari alam. Setiap wisatawan baik lokal maupun asing yang berkunjung ke sana tidak menggunakan alas kaki.
Dengan keunikan yang dimiliki Kampung Wisata Tablanusu ini, menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata paforit bagi wisawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke provinsi paling timur Indonesia ini. (KR-HLM)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011