"Selain itu dalam porsi kecil, di Sumbar juga terdapat potensi sumber energi biomassa dari limbah peternakan," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Senin.
Potensi energi biomassa di Sumbar antara lain bersumber dari, kelapa sawit (3.960,24 kilo ton), kelapa (75,33 kilo ton), padi (1.982,49 kilo ton), tebu (17,67 kilo ton), kopi (24,65 kilo ton), ubi kayu (125,96 kilo ton) dan jagung (211,91 kilo ton).
Sumber dari kelapa sawit berupa tandan kosong dengan RPR 0,23, kadar air 55 persen dan jumlah residu 910,86 kilo ton, sabut sawit dengan RPR 0,11, kadar air 40 persen dan jumlah residu 435,63 kilo ton dan cangkang dengan RPR 0,06, kadar air 10 persen dan jumlah residu 237,61 kilo ton.
Sumber biomassa dari kelapa berupa, sabut dengan RPR 0,419, kadar air 10,3 persen dan jumlah residu 31,56 kilo ton. Tempurung kelapa dengan RPR 0,12, kadar air 8,7 persen serta jumlah residu 9,04 kilo ton.
Kemudian, dari padi berupa sekam dengan RPR 0,267, kadar air 12,37 persen dan jumlah residu 529,32 kilo ton. Jerami padi dengan RPR 1,757, kadar air 12,71 persen dan jumlah residu 3.483,23 kilo ton.
Selanjutnya, sumber dari tebu berupa bagasse dengan RPR 0,29, kadar air 49 persen dan jumlah residu 5,12 kilo ton. Top/leaves dengan RPR 0,3, kadar air 10 persen dan jumlah residu 5,3 kilo ton.
Berikutnya, bersumber dari kopi berupa husk dengan RPR 2,1, kadar air 15 persen dan jumlah residu 51,77 kilo ton. Lalu dari Ubi kayu berupa batang dengan RPR 0,062, kadar air 15 persen dan jumlah residu 7,81 kilo ton.
Sumber biomassa lainnya, jagung berupa tongkol dengan RPR 0,273, kadar air 7,53 persen dan jumlah residu 57,85 kilo ton, serta dari batang dengan RPR 2, kadar air 15 persen dan jumlah residu 423,83 kilo ton.
Selain potensi energi biomassa dari limbah atau hasil sampingan pertanian dan perkebunan, Sumbar juga memiliki sumber dari sampah rumah tangga.
(H014/S025)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011