Semarang (ANTARA) - Sistem lalu lintas satu arah (one way) di ruas tol dalam kota Semarang menuju Gerbang Tol Kalikangkung berlaku situasional di masa arus balik Lebaran 2022, kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar di Semarang, Minggu.
"Perpanjangan one way dari Gerbang Banyumanik, bahkan dari pintu Tol Bawen, sifatnya situasional," kata Irwan Anwar.
Dia menambahkan pemberlakuan sistem satu arah dari Kalikangkung ke Jakarta terus berlanjut sejak Jumat (6/5).
Jika di tol dalam kota Semarang diberlakukan sistem satu arah menuju Jakarta, lanjutnya, maka kendaraan dari arah barat yang akan menuju Solo atau Yogyakarta akan melintas di jalan non-tol di dalam kota.
Meski menyebabkan kepadatan lalu lintas di dalam kota, hal tersebut tidak menjadi masalah karena telah disiapkan pos-pos pengamanan serta tim pengurai kemacetan, katanya.
"Selain itu, justru menguntungkan karena akan banyak pengendara yang beristirahat atau membeli oleh-oleh saat lewat di dalam kota," tambahnya.
Baca juga: Jasa Marga perpanjang jalur "one way" dari SS Bawen Tol Semarang-Solo
Sementara itu, dia mengatakan jumlah kendaraan yang masuk Tol Kalikangkung menuju arah Jakarta cukup tinggi sejak Jumat.
"Tiga hari ini jumlah mencapai 67 ribu sampai 68 ribu kendaraan per hari," sebutnya.
Polisi juga sudah memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan yang akan masuk Kalikangkung. Jika kepadatan dinilai tinggi, katanya, maka arus kendaraan akan diarahkan masuk melalui Gerbang Tol Kaliwungu.
"Misalnya, kalau di Kalikangkung sudah mencapai tiga ribu kendaraan per jam yang melintas, maka arus akan dialihkan melalui Kaliwungu," ujarnya.
Sementara itu, sistem lalu lintas satu arah di ruas tol dalam kota Semarang menuju Kalikangkung sudah diberlakukan sejak Minggu pagi pukul 09.00 WIB. Arus kendaraan yang akan masuk melalui pintu tol Krapyak dialihkan melalui jalan dalam kota.
Baca juga: Jasa Marga dukung rekayasa lalu lintas tol di wilayah Semarang
Baca juga: Tiga menteri buka "one way" di gerbang Kalikangkung Semarang
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022