Lumajang (ANTARA News) - Warga di lereng Gunung Semeru yang bermukim di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu, menggelar tradisi larung pendam sesaji untuk menyambut 1 Muharam 1433 Hijriah.
Ratusan warga mengumpulkan beberapa sesaji yang berisi tumpeng nasi kuning, hasil perkebunan dan pertanian warga desa setempat, dan seekor kepala sapi yang dikumpulkan di Balai Desa Sumbermujur.
"Ritual itu dilakukan warga lereng Gunung Semeru setiap satu tahun sekali yang bertepatan menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Muharam 1433 Hijriah yang jatuh pada hari ini," kata tokoh masyarakat desa setempat, Heri Gunawan.
Menurut dia, sejumlah sesaji tersebut diarak dan dibawa beramai-ramai oleh warga dari balai desa menuju sumber mata air di dalam Hutan Bambu yang berada di lereng Gunung Semeru.
"Kegiatan larung pendam sesaji merupakan tradisi yang harus dilakukan warga lereng Gunung Semeru setiap tahun sekali, agar warga jauh dari ancaman bahaya seperti gunung meletus dan bencana lainnya," paparnya.
Membawa sejumlah hasil pertanian dan kebun milik warga dalam sesaji, lanjut dia, merupakan wujud rasa syukur warga lereng Semeru karena diberi keselamatan dan hasil pertanian yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Heri menjelaskan tradisi ritual larung pendam sesaji harus dilestarikan oleh masyarakat lereng Gunung Semeru, supaya warisan nenek moyang tidak punah dan ritual tersebut bertujuan agar masyarakat
setempat terhindar dari segala musibah, terutama dari bencana meletusnya Gunung Semeru.
"Warga berharap ritual ini dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang berada di lereng Gunung Semeru dan warga setempat dijauhkan dari bencana alam," katanya menambahkan.
Sebelum warga berebut sesaji, Mbah Tirto sebagai sesepuh Desa Sumbermujur membacakan doa untuk keselamatan warga lereng Gunung Semeru dan warga tidak boleh mengambil sesaji, sebelum Mbah Tirto selesai membaca doa.
Puncak acara ritual 1 Muharam ditandai dengan menanam seekor kepala sapi di atas sumber mata air di Hutan Bambu yang selama ini dipercaya masyarakat lereng Gunung Semeru menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
(ANT-070/E011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011