Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatatkan sejarah baru dengan melahirkan dua guru besar atau profesor riset di bidang komunikasi yang dikukuhkan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkominfo, Aizirman, kepada ANTARA mengatakan, dikukuhkannya dua guru besar di bidang komunikasi dan informatikan menjadi sejarah baru bagi instansinya.

"Bagi kami ini sejarah baru, untuk pertama kali, sejak dulu bahkan ketika instansi ini masih bernama Departemen Penerangan, Badan Koordinasi Informasi Nasional, Lembaga Informasi Nasional, Departemen Komunikasi dan Informatika, dan kini menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika," katanya.

Aizirman mengatakan, pengukuhan dua guru besar yang selama ini menjadi peneliti di lingkungan Kemenkominfo itu diharapkan berdampak pada SDM bidang komunikasi dan informatika secara luas khususnya di bidang media.

Dua peneliti yang dikukuhkan menjadi guru besar adalah Dr Kanti Wilujeng Istijab dan Dr Gati Gayatri.

Kanti Wilujeng menyampaikan hasil risetnya yang bertema tentang "Wayang sebagai Media Komunikasi Tradisional dalam Diseminasi Informasi".

"Kita tahu wayang sudah digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan sejak dahulu kala. Para raja menyampaikan pesan kepada rakyatnya melalui wayang yang juga sekaligus berfungsi sebagai alat pertunjukan seni," katanya.

Tidak hanya di zaman kerajaan, pertunjukan wayang juga masih digunakan untuk menyampaikan informasi dari para pembuat kebijakan ketika era Orde Lama dan Orde Baru.

Kini wayang sebagai media tradisional diharapkan dapat kembali direvitalisasi untuk menyampaikan pesan-pesan dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah kepada masyarakat atau komunitas.

"Hasil penelitian menunjukkan melalui media tradisional, pesan-pesan cenderung lebih cepat dimengerti dan diterima masyarakat," katanya.

Pada intinya melalui sarana yang lahir dari kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah maka diseminasi informasi akan lebih mudah dilakukan sekaligus menyerap berbagai hal yang terjadi di kalangan masyarakat.

Sementara itu Gati Gayatri menyampaikan paparan yang bertema tentang "Peran Komunikasi dan Media dalam Perubahan Sosial di Indonesia".

"Penelitian empiris menunjukkan bahwa saat ini terjadi fenomena perubahan sosial di bidang komunikasi dan media," katanya.

Jika dahulu sulit bagi masyarakat untuk mengakses media dan menyampaikan pendapatnya melalui media cetak maupun elektronik karena harus melalui persaingan yang ketat maka kini mereka bisa menyampaikan pendapatnya secara bebas dan lebih mudah melalui sosial media atau bentuk media yang lebih modern.

"Ini perubahan sosial yang terjadi saat ini, harus dilihat ke depan masyarakat akan lebih kritis dan peran sosial media akan semakin penting di bidang komunikasi dan media," katanya.

Aizirman kembali menegaskan bahwa dikukuhkannya dua guru besar bidang komunikasi itu menjadi awal dari perjalanan SDM peneliti komunikasi yang lebih baik di masa mendatang.

"Kami memiliki 140 peneliti, dan pengukuhan dua guru besar ini diharapkan dapat memotivasi peneliti muda kami untuk bisa memberikan sumbangsih yang lebih luas bagi sektor komunikasi Indonesia," demikian Aizirman.
(T.H016/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011