Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau peternak mengarantina seluruh hewan ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun yang sehat untuk memproteksi sehingga penularannya bisa dikendalikan.
“Karantina atau isolasi bisa dilakukan, mulai dari kecamatan atau desa yang memiliki kandang hewan ternak jaraknya berdekatan,” ujarnya di Surabaya, Sabtu malam.
Menurut dia, penularan virus PMK ini bisa terjadi lewat udara yang mirip dengan COVID-19, sehingga langkah antisipatifnya bisa lebih mudah serta tidak meluas.
Dia mengharapkan kecamatan yang tidak terkonfirmasi positif PMK juga melalukan upaya karantina dan isolasi terlebih dahulu, sehingga tidak sampai ada interaksi antara ternak terkonfirmasi positif dengan yang sehat.
”Melalui cara seperti ini, bisa diperkirakan jarak atau radius dari udara yang bisa membawa virus ini sejauh mana sehingga penularannya bisa dikendalikan," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur Khofifah juga meminta agar hewan ternak, seperti sapi terkena wabah PMK atau yang belum segera diproteksi dengan cara tidak dibawa keluar kandang terlebih dahulu.
Kalau penyebarannya melalui transmisi udara, kata dia, maka hewan yang di dalam jangan dikeluarkan, demikian juga sebaliknya.
“Pola pencegahan ini mirip dengan penanganan COVID-19," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PMK ditemukan di empat kabupaten di Jatim, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto yang menyerang sekitar 1.247 ekor sapi ternak.
PMK merupakan penyakit hewan akut yang menyerang ternak, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi, dengan tingkat penularan 90 persen sampai 100 persen.
“Namun, yang perlu diketahui bersama penyakit ini tidak menular ke manusia, melainkan menular ke sesama hewan saja,” kata gubernur.
Sementara itu, pada Sabtu sore, Khofifah turun dan mengawal langsung proses pengobatan intensif pada hewan ternak dengan meninjau pengobatan hewan ternak sapi milik H. Bakri di Dusun Wates, Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.
Di lokasi tersebut, gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengenakan alat pelindung diri dan menyaksikan tahap demi tahap pengobatan hewan ternak yang diberi vitamin atau obat antibiotik melalui suntikan.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022